Jokowi Perintahkan Merger atau Jual Anak Usaha BUMN

Ameidyo Daud Nasution
4 Oktober 2017, 11:37
BUMN
Arief Kamaludin (Katadata)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini anak dan cucu usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah terlalu banyak. Dari total 118 BUMN, memiliki anak dan cucu usaha yang jumlahnya mencapai 800 perusahaan. Dia pun meminta agar anak usaha ini ini segera dipangkas.

Dia mengatakan pemangkasan anak dan cucu usaha ini bisa dilakukan dengan beberapa cara. Mulai dari penggabungan anak usaha (merger) hingga menjual anak usaha tersebut. Apalagi banyak anak usaha BUMN terlalu banyak mengurus bisnis lain, sehingga tidak fokus pada bisnis utamanya.

"Saya sudah perintahkan agar dimerger atau kalau perlu dijual," kata Jokowi dalam penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Selasa (3/10). (Baca: IPO Sembilan Anak Usaha BUMN Incar Dana Rp 21 Triliun)

Dia mengungkapkan instruksi ini sudah disampaikannya dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin kemarin. "Silakan tanya menteri yang hadir, kemarin saya marahin nggak," ujarnya.

Hal lain yang juga diungkapkan Jokowi adalah terkait permintaan para pengusaha untuk terlibat dalam menggarap proyek-proyek BUMN di daerah. Selama ini BUMN menunjuk langsung anak usahanya untuk menggarap proyek-proyek di daerah. Hal ini membuat daya saing swasta lebih rendah dibandingkan anak atau cucu BUMN. 

Secara khusus, Jokowi mengaku akan mencari tahu apakah masih minimnya keterlibatan pengusaha ini dikarenakan kesiapan perusahaan tersebut ataukah memang BUMN lebih mempercayakan anak usahanya. Dia menyadari bahwa seharusnya BUMN juga melirik kontraktor lokal dan daerah agar dapat memberikan nilai tambah terhadap ekonomi di daerah tersebut.

Awal tahun ini Jokowi juga sempat menyampaikan pesannya agar BUMN melibatkan kontraktor kecil dan kontraktor di daerah untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur. Presiden memperingatkan perusahaan BUMN yang saat ini cenderung memberikan porsi proyek kepada anak usahanya tanpa melibatkan kontraktor lain. 

"Terutama untuk BUMN, hati-hati karena biasanya dari hulu sampai hilir dikerjakan sendiri. Berikan porsi kepada mereka (kontraktor kecil dan daerah)," kata Jokowi.

(Baca: DPR Minta Moratorium Pembentukan Anak Usaha BUMN)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...