Harga Bitcoin Cetak Rekor US$ 5.856, Naik 486% Sejak Awal 2017

Martha Ruth Thertina
13 Oktober 2017, 19:35
Bursa
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi

Harga mata uang digital bitcoin sempat menyentuh level US$ 5.856,10 atau sekitar Rp 79 juta pada perdagangan Jumat (13/10). Level tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa, naik 486% dibandingkan dengan harganya di awal tahun ini.

Mengutip coindesk.com, dengan harga tersebut, kapitalisasi pasar atau nilai total seluruh bitcoin yang beredar mencapai US$ 97 miliar atau sekitar Rp 1.309,40 triliun. Meski begitu, rekor tersebut tak bertahan lama lantaran harganya kemudian kembali turun hingga sempat menyentuh kisaran US$ 5.400 per bitcoin atau sekitar Rp 72-73 juta. Penurunan seiring aksi jual oleh investor untuk meraup untung. 

Saat berita ini dibuat, harga bitcoin berada di level US$ 5.630,37 atau sekitar Rp 76 juta. Mengacu pada CNBC, pergerakan naik bitcoin seiring berkembangnya spekulasi bahwa pemerintah Tiongkok bakal menarik kembali kebijakannya yang melarang operasi bursa uang digital di negara tersebut. (Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok Usai Dilarang Tiongkok, BI Berikan Peringatan)

Para pakar menyatakan, perpecahan jaringan bitcoin, uang digital baru bitcoin cash juga membuat investor bergairah. Selain itu, tren positif penggunaan bitcoin juga mendorong optimisme investor. Sebelumnya, pemerintah Jepang telah mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan usaha retail menerima pembayaran dengan bitcoin.

Bank investasi global asal Amerika Serikat (AS) Goldman Sachs juga sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan operasi perdagangan baru yang berfokus pada mata uang digital. Perkembangan tersebut membuat para investor merasa bahwa pemain besar kemungkinan akan memasuki pasar uang digital. (Baca juga: Startup Singapura Rilis Kartu Bitcoin untuk Belanja di Toko Retail)

Dalam wawancaranya dengan CNBC, Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde juga menyebut bahwa akan ada “gangguan besar” dari mata uang digital atau cryptocurrency.

Meski begitu, bitcoin masih menghadapi tantangan berupa kritik dari berbagai negara dan para pemimpin bisnis dunia. “Pembeli cryptocurrency bisa terlibat aktivitas yang melanggar hukum,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa waktu lalu seperti dikutip Reuters. Bank sentral Rusia bahkan menyatakan akan menutup website bursa yang menawarkan cryptocurrency.

Sebelumnya, CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menyebut bitcoin sebagai “penipuan” namun kemudian berjanji akan berhenti berbicara soal itu lantaran banyaknya reaksi negatif yang diterimanya dari para pendukung cryptocurrency.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...