JNE Tak Alami Pertumbuhan Logistik Sebesar Klaim Jokowi

Michael Reily
16 Oktober 2017, 13:28
JNE
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi (tengah) menyaksikan pelayanan pengiriman paket konsumen seusai meresmikan cabang utama Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (26/1).

Perusahaan penyedia jasa logistik JNE menyatakan bahwa peningkatan volume pengiriman yang dialaminya sekitar 30% per tahun. Angka ini berbeda dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengklaim peningkatan volume pengiriman barang yang mencapai 130%.

Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengakui adanya peningkatan volume pengiriman, namun jumlahnya tak sebesar yang dinyatakan Presiden. “Kami mengalami peningkatan tapi tidak sebesar yang disebutkan Beliau. Saya ceritakan, peningkatan kami sebesar 30% dalam beberapa tahun terakhir,” kata Feriadi kepada wartawan di Kantor JNE, Jakarta, Senin (16/10).

Dia juga mengungkapkan bahwa beberapa gerai JNE memang mencatatkan lonjakan konsumen. Kondisi ini tentu kontradiktif dengan  beberapa toko retail yang menutup gerai karena sepinya pengunjung.

Feriadi mengakui banyaknya pengguna e-commerce yang menggunakan JNE karena pengiriman transaksi online mempunyai porsi yang cukup besar. Tercatat, 35% dari pendapatan JNE berasal dari konsumen retail toko online, 35% lagi dari konsumen retail biasa. Sementara, 30% sisanya merupakan pengiriman barang milik korporasi.

Dia menjelaskan, orang-orang memilih pembelian secara online karena kemudahan dan kemurahan yang bisa didapat. “E-commerce ini pertumbuhannya sangat dahsyat walaupun baru 1% dari porsi penjualan retail secara keseluruhan,” ujar Feriadi.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...