Sektor Pariwisata Dibidik Jadi Penyumbang Devisa Terbesar pada 2020

Desy Setyowati
17 Oktober 2017, 15:12
Edsus Pariwisata_Danau Toba
ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Kawasan hunian untuk wisatawan yang berada di tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Selasa (4/4). Sejak 2016 Danau Toba dicanangkan sebagai salah satu dari 10 kawasan strategis pariwisata nasional yang menjadi prioritas Kementerian Pariwisata un

Pemerintah mencatat, devisa dari sektor pariwisata terus membesar seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke dalam negeri. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun optimistis sektor tersebut bakal menjadi penyumbang devisa terbesar pada 2020.  

Arief menjelaskan devisa dari pariwisata meningkat secara konsisten. Pada 2013, nilainya mencapai US$ 10,05 miliar, lalu naik menjadi US$ 11,17 miliar pada 2014, dan menjadi US$ 12,23 miliar pada 2015. Tahun lalu, nilainya meningkat menjadi US$ 13,57 miliar.

Jumlah devisa tersebut terbesar kedua di bawah kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang mencapai US$ 15,97 miliar, mengalahkan devisa dari sektor minyak dan gas yang terus menurun hingga hanya mencapai US$ 13,11 miliar tahun lalu.

“Pada 2020, sektor pariwisata akan menjadi penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia," kata Arief saat Konferensi Pers terkait 3 tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kantor Staf Kepresidenan di Jakarta, Selasa (17/10). (Baca juga: Jokowi Targetkan 10 Pelabuhan Kapal Pesiar Dibangun dalam 2 Tahun)

Optimisme Arief tersebut dengan melihat pertumbuhan pariwisata Indonesia yang melebihi pertumbuhan di ASEAN dan dunia. Pada Januari-Agustus 2017, pertumbuhan pariwisata Indonesia mencapai 25,68%. Pertumbuhan ini jauh dibandingkan pertumbuhan pariwisata di ASEAN yang hanya 7% ataupun dunia yang sebesar 6%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...