Pertamina Kembangkan Ekonomi Kawasan Kilang Riau Pakai Dana CSR

Miftah Ardhian
18 Oktober 2017, 12:03
Pertamina
Katadata | Arief Kamaludin

PT Pertamina (Persero) menggelontorkan dana yang cukup besar untuk mengembangkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan Kilang Sei Pakning, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Dana ini merupakan anggaran yang disiapkan oleh perusahaan pelat merah tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial perseroan (corporate social responsibility/CSR).

Manager Production Pertamina Refinery Unit II Sei Pakning Nirwansyah menjelaskan pihaknya telah menyiapkan dana CSR sebesar Rp 1,05 miliar yang ditujukan khusus untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat sekitar kawasan kilang tersebut. Besaran dananya meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 600 juta.

"Ini dilakukan untuk pengembangan ekonomi kawasan. Dengan keberhasilan program ini sebelumnya, maka membuat dana yang disalurkan pun semakin besar," ujar Nirwansyah di kawasan Kilang Sei Pakning, Bengkalis, Riau, Selasa (17/10).

Sedikitnya, terdapat tiga program yang dijalankan oleh Pertamina RU II Sei Pakning. Pertama, penanggulangan dan rehabilitasi lahan akibat kebakaran lahan gambut. Sejak 2012, kebakaran lahan gambut kerap terjadi di kawasan tersebut. Lahan pun menjadi tidak produktif dan hutan pun menjadi gundul.

Atas dasar ini, Pertamina membantu masyarakat untuk mengalihfungsikan lahan semak belukar yang merupakan bekas area kebakaran tersebut, menjadi pertanian nanas gambut dan melakukan diversifikasi produk olahan nanas. Pertamina telah menggelontorkan dananya untuk memberikan bibit nanas, pemupukan, dan akses pengairan. Dari awal 1,5 Hektar, saat ini lahan yang siap panen sudah mencapai 4,5 hektar.

Tercatat, potensi pendapatan kelompok mencapai Rp 20 juta per bulan dari penjualan hasil pertanian. Dari tiga orang petani dan 10 orang petani penggarap, hasil panennya mencapai 10.000 buah per hektare, dengan kualitas Grade A-B (85%) dan C (15%). Adapun total pendapatan kelompok dari pejualan mencapai Rp 17 puta per sekali panen. Para petani biasanya memanen dalam 6-7 bulan sekali.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...