Dorong Diversifikasi Utang Luar Negeri, BI Buka Lindung Nilai Euro

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Martha Ruth Thertina
23 Oktober 2017, 20:12
Euro
Globalsearch.ca

Bank Indonesia (BI) membuka transaksi swap lindung nilai kepada Bank Indonesia (BI) untuk mata uang euro (EUR) mulai 25 Oktober 2017. Kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong semakin beragamnya sumber pembiayaan untuk kegiatan ekonomi nasional.

“Kalau lindung nilai sebelumnya banyak untuk USD. Sekarang dimungkinkan untuk mata uang non-USD,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/10). Sebelum membuka transaksi swap lindung nilai untuk euro, BI membuka lebih dulu untuk yen Jepang.

Selama ini, utang luar negeri Indonesia dalam valuta asing memang paling besar dalam dolar Amerika Serikat (AS). Hingga Agustus lalu, nominalnya mencapai US$ 228,82 miliar, naik 3,86% dibandingkan posisi akhir tahun lalu. (Baca juga: Utang Luar Negeri Capai Rp 4.590 Triliun, Mayoritas dari Sektor Publik)

Di posisi kedua, utang luar negeri dalam yen Jepang yaitu sebesar US$ 24,05 miliar atau naik 2,13% dibandingkan posisi akhir tahun lalu. Kemudian, utang luar negeri dalam euro yaitu sebesar US$ 12,96 miliar atau 23,74% dibandingkan akhir tahun lalu. 

Dengan adanya fasilitas lindung nilai non-dolar AS yang ditawarkan BI, risiko nilai tukar atas utang luar negeri dalam yen dan euro menjadi lebih bisa diantisipasi. Dengan demikian, perusahaan domestik semestinya bisa lebih nyaman ketika akan mengambil utang luar negeri dalam kedua mata uang tersebut.

Adapun gejolak nilai tukar rupiah terhadap yen dan euro tercatat cukup tinggi sepanjang tahun ini. Mengacu pada data Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah lebih dalam terhadap yen dan euro, daripada terhadap dolar AS. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...