Revvo 89 Lebih Murah daripada Premium, Pertamina Dinilai Inefisien

Arnold Sirait
30 Oktober 2017, 13:11
Pertamina
Pertamina
SPBU

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Inas Nasrullah Zubir menganggap PT Pertamina (Persero) tidak efisien dalam menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium berkadar oktan (RON) 88. Hal ini menyusul kemunculan Revvo 89 yang memiliki kadar lebih tinggi, tapi harganya bisa lebih murah.

Menurut Inas, kehadiran Revvo 89 yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT Vivo Energy Indonesia harga menjadi perhatian bagi pemerintah. “Hadirnya Vivo dengan harga yang selisihnya cukup signifikan membuktikan bahwa in-efisiensi di Pertamina sangat tinggi dan perlu mendapat perhatian dari sektor terkait untuk pembenahan,” kata dia kepada Katadata, Senin (30/10).

Inas mengatakan salah satu yang berperan besar dalam ketidakefisienan PT Pertamina (Persero) adalah kondisi kilang yang sudah tua. Kilang milik Pertamina saat ini hanya mampu mengolah minyak mentah yang memiliki kandungan sulfur di bawah 2.000 ppm.

Padahal, minyak mentah jenis itu sangat mahal. Alhasil ini berpengaruh kepada harga jual produk kilang. “Kalau Pertamina impor 100%, bisa jadi harganya sama dengan Vivo, tapi hal tersebut tidak mungkin bukan,” kata Inas.

Untuk itu, Inas meminta agar Pertamina segera mempercepat proses revitalisasi kilang minyaknya. Di sisi lain, perusahaan pelat merah itu harus menghitung secara transparan dan komprehensif biaya produksi kilang, termasuk losses-nya (kehilangannya).

Adapun, Vivo saat ini menjual Revvo 89 yang berkadar oktan 89 dengan harga Rp 6.100 per liter. Sedangkan Pertamina menjual Premium dengan RON 88 di Jakarta sebesar Rp 6.550 per liter dan Rp 6.450 per liter di luar Jawa, Madura dan Bali.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...