Harga Minyak Indonesia Oktober Sentuh Level Tertinggi Tahun Ini

Anggita Rezki Amelia
3 November 2017, 17:20
Migas
Dok. Chevron

Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) periode Oktober sentuh level tertinggi tahun ini. Tim harga minyak Indonesia menyatakan ICP Oktober 2017 sebesar US$ 54,02 per barel. Angka ini naik dibandingkan periode September 2017 yang hanya US$ 52,47.

Harga minyak jenis Sumatran Light Crude (SLC) periode Oktober juga meningkat menjadi US$ 54,71 per barel. Padahal bulan sebelumnya hanya bisa menyentuh level US$ 53,17 per barel.

Peningkatan ICP dan SLC ini sejalan dengan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional. Harga minyak Dated Brent naik sebesar US$ 1,32 per barel menjadi US$ 57,36 per barel. Sedangkan Brent (ICE) naik dari US$ 55,51 per barel menjadi US$ 57,65 per barel.

Jenis West Texas Intermediate (WTI) juga naik sebesar US$ 1,72 per barel menjadi US$ 51,59 per barel. Harga minyak di Basket OPEC naik menjadi US$ 55,36 per barel dari sebelumnya US$ 53,44 per barel.

Ada beberapa penyebab harga minyak mentah utama di pasar internasional meningkat. Salah satunya adalah prediksi pertumbuhan permintaan minyak. Berdasarkan publikasi OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) bulan Oktober 2017, pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2017 diperkirakan meningkat 1,45 juta Bbl per hari setelah revisi naik sekitar 30 ribu Bbl per hari dari perkiraan pada publikasi bulan sebelumnya.

Penyebab lainnya adalah penurunan stok bahan bakar diesel (distillate fuel oil). Berdasarkan laporan EIA (Energy Information Administration) Amerika Serikat, tingkat stok distillate fuel oil, pada akhir bulan Oktober 2017 lebih rendah 6,2 juta barel dibandingkan dengan stok pada akhir bulan September 2017.

Stok bensin Amerika Serikat juga lebih rendah 2 juta barel dibandingkan periode September 2017. Adapun stok minyak mentah komersial Amerika Serikat akhir bulan Oktober 2017 lebih rendah 7,7 juta barel dibandingkan dengan stok pada akhir bulan September 2017.

Selain itu, penyebab lain harga minyak dunia naik adalah prediksi pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Berdasarkan publikasi OPEC Oktober 2017, pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2017 telah direvisi naik menjadi 3,5% dari sebelumnya 3,4%, sementara perkiraan pertumbuhan untuk 2018 tetap tidak berubah pada level 3,4%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...