Diumumkan Hari Ini, Ekonom Prediksi Ekonomi Kuartal III Tumbuh 5,1%
Ekonom menyampaikan prediksi berbeda soal pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017, namun pertumbuhannya diyakini lebih baik dibandingkan dua kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 5,01%. Pendorong perbaikan yaitu, belanja pemerintah dan ekspor.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memprediksi pertumbuhan ekonomi bakal mencapai 5,13% di kuartal III 2017. Pendorongnya, “Dari sisi ekspor naik sedikit. Belanja pemerintah juga ada kenaikan,” kata David kepada Katadata, akhir pekan lalu.
Di sisi lain, pertumbuhan konsumsi rumah tangga diprediksi stabil yakni di level 5%, demikian juga dengan investasi swasta. Dengan perkembangan tersebut, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun ini sebesar 5,1%.
(Baca juga: BI Prediksi Ekonomi Kuartal III Tak Lagi Stagnan, Tumbuh 5,17%)
Sementara itu, Ekonom Maybank Indonesia Juniman memprediksi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,12% di kuartal III. Sejalan dengan David, ia juga memperkirakan perbaikan pertumbuhan ekonomi kinerja ekspor dan belanja pemerintah yang tumbuh lebih tinggi.
Secara rinci, ia memperkirakan ekspor tumbuh 5,16%, membaik dari kuartal sebelumnya 3,36%, sedangkan impor diprediksi tumbuh 3% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya 0,55%.
Di sisi lain, konsumsi rumah tangga diprediksi masih lemah yaitu tumbuh 4,97%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,98%. Adapun investasi swasta yang dihitung dari Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) diprediksi tumbuh 5,2% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya 5,35%.
PMTB merupakan pengeluaran untuk barang modal sebagai investasi, seperti bangunan, jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan. (Baca juga: Dana Desa Dianggap Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi yang Stagnan)
Prediksi yang lebih pesimistis disampaikan Ekonom Bank Permata Josua Pardede. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya berkisar 5,05-5,1%. Penyebabnya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang diprediksi tak banyak berubah dari dua kuartal sebelumnya, sekalipun ada penyaluran gaji ke-13 pada Juli lalu.
Prediksi tersebut dengan melihat penjualan ritel dan otomotif yang belum meningkat signifikan. Sementara itu, investasi swasta diyakini membaik. Hal itu dengan mengacu pada pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) ataupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masih mencatatkan pertumbuhan 12%.
(Baca juga: Jaga APBN, Pemerintah Gencar Buat Skema Baru Pembiayaan Infrastruktur)
Tak jauh berbeda, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih juga memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,08-5,1% di kuartal III 2017. Prediksi tersebut dengan melihat perbaikan kinerja industri manufaktur.
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% di kuartal III 2017. Perbaikan pertumbuhan ekonomi dinilainya berkat belanja pemerintah yang meningkat di kuartal tersebut.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 5,17% pada kuartal III lalu, sedangkan pemerintah optimistis ekonomi bisa melaju hingga 5,2%.
Adapun target pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini yaitu 5,2%. Ini artinya, dengan pencapaian di paruh pertama tahun ini yang hanya 5,01%, maka pertumbuhan ekonomi di paruh kedua harus digenjot di kisaran 5,3-5,4%.
Ekonom dan/atau Instansi | Proyeksi | |
Kuartal III | Full Year | |
Pemerintah | 5,2 % | 5,2 % |
BI | 5,17 % | 5,14 % |
Ekonom BCA David Sumual | 5,13 % | 5,1 % |
Ekonom Maybank Indonesia Juniman | 5,12 % | 5,1 % |
Ekonom Bank Permata Josua Pardede | 5,05-5,1 % | 5,05-5,05 % |
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih | 5,08%–5,1% | 5,05%–5,1% |
Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan | 5,1 % | 5,1 % |
Ekonom UI dan Program Director Indef Berly Martawardaya | 5,1 % | - |
IMF | - | 5,1 % |
Bank Dunia | - | 5,1 % |