Jokowi Promosikan Potensi Ekonomi Digital Indonesia di Forum APEC

Ameidyo Daud Nasution
13 November 2017, 13:11
Apec 2017
ANTARA FOTO/REUTERS/Kham
Para menteri perdagangan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Inter-sessional Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ke-3 di Hanoi, Vietnam, Senin (22/5).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempromosikan potensi ekonomi digital Indonesia yang dapat menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang. Hal ini dikatakan Jokowi saat sesi pertama Pertemuan Ke-25 Pemimpin Ekonomi APEC di Da Nang, Vietnam pada akhir pekan lalu.

Jokowi mengatakan, potensi ekonomi digital di Indonesia terlihat dari 132,7 juta pengguna internet serta 92 juta pengguna gawai. Ia juga meminta seluruh pemimpin negara anggota APEC untuk mengantisipasi perubahan ekonomi digital.

Potensi tersebut diyakini Presiden Jokowi dapat mendatangkan kesempatan baru bagi masyarakat, terutama usaha kecil menengah (UKM) yang tidak terjangkau oleh pola bisnis sebelumnya.

Meski demikian, ia mengajak seluruh pemimpin negara untuk tetap waspada menghadapi perubahan digital ekonomi yang sangat cepat. Menurutnya, digital ekonomi tidak hanya menciptakan innovative growth namun juga membawa dampak disruptif terhadap kondisi yang sudah mapan sebelumnya.

"Pemerintah harus mengambil posisi yang tepat dalam memfasilitasi transformasi yang tidak selalu mulus dengan tetap memprioritaskan pembangunan inklusif, berkelanjutan, dan penciptaan kesempatan kerja yang produktif," kata Jokowi dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden, Senin (12/11).

(Baca juga:  Jokowi Targetkan Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 10 Miliar)

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga mendorong percepatan realisasi Bogor Goals agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Kesepakatan ini ditujukan untuk mewujudkan keterbukaan antar anggota APEC.

Hanya, menurutnya globalisasi yang ada sekarang masih menghasilkan ketimpangan pendapatan kronis yang perlu segera diperbaiki. "Kalau tidak diperbaiki maka proteksionisme atau anti-globalisasi akan meluas," katanya.

Jokowi juga mengatakan langkah antisipatif harus dilakukan APEC dalam mengurangi ketimpangan. Langkah yang dimaksud antara lain menyelesaikan hambatan regulasi, mendorong integrasi ekonomi regional, mewujudkan pembangunan berkelanjutan, hingga menerapkan strategi pertumbuhan produktif. "Serta mengurangi kesenjangan ekonomi," katanya.

Jokowi juga mengingatkan laut harus menjadi pusat pembangunan ekonomi anggota APEC, mengingat letak geografis negara anggotanya yang berada di Samudera Pasifik. Pengembangan kelautan yang dimaksud antara lain dengan investasi infrastruktur laut, pemanfaatan sumber daya kelautan, integrasi dan pengamanan transportasi laut, hingga kegiatan ekonomi berbasis kelautan.

"Saya juga memberi perhatian guna mempercepat pembangunan infrastruktur laut, termasuk (membangun) 24 pelabuhan strategis," katanya.

Dalam sesi yang mengusung tema "Innovative Growth, Inclusion, and Suistainable Employment in The Digital Age" itu, Managing Director IMF Christine Lagarde menyampaikan gambaran tentang situasi perekonomian dan keuangan dunia dewasa ini serta prediksi pada tahun-tahun mendatang.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...