Kementerian ESDM Buka Peluang Saka Jadi Operator Blok Sanga-sanga
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang bagi PT Saka Energi Indonesia (SEI) menjadi operator Blok Sanga-sanga. Syaratnya, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero)/PGN itu bisa menjaga produksi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Ego Syahrial mengatakan Saka harus bisa meyakinkan pemerintah mampu mengelola blok tersebut. “Mereka dikasih kesempatan juga kalau memang proposalnya bisa lebih menyakini bisa menaikkan produksi,” kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/11).
Menurut Ego, seluruh blok yang akan berakhir kontraknya di 2018, termasuk Sanga-sanga tergolong tua dan dalam tahap penurunan produksi. Untuk itu, operator blok tersebut nantinya harus membuat titik penyepan baru dan ekspansi, tidak cuma perawatan sumur dan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).
Namun, bukan hanya Saka yang memiliki peluang menjadi operator Blok Sanga-sanga. PT Pertamina (Persero) juga memiliki kesempatan mengoperatori blok tersebut. Apalagi badan usaha milik negara itu sudah mendapat penugasan dari pemerintah.
Untuk menjadi operator, Pertamina juga harus bisa mengusulkan kegiatan di blok tersebut setelah kontrak berakhir. “Kalau ada yang bisa meyakinkan ya silakan, tapi sebelumnya kami kasih kesempatan ke Pertamina dulu,” ujar Ego.
Saat ini, pemerintah memang belum memutuskan operator Blok Sanga-sanga setelah kontrak habis 2018. Kementerian masih mengevaluasi rencana kerja kedua perusahaan itu. Targetnya, evaluasi itu selesai sebelum akhir tahun.
(Baca: Saka Tidak Keberatan Bermitra dengan Pertamina di Sanga-sanga)
Jika nantinya Saka yang menjadi operator, menurut Ego, Pertamina masih tetap bisa berkontribusi di Blok Sanga-Sanga. “Bisa juga bermitra di sana, pokoknya demi kebaikan semua pihak,” ujar dia.
