PLN Teken Kontrak Jual Beli Listrik EBT Senilai Rp 20,4 Triliun
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN akhirnya menandatangani kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dengan sembilan perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP). Hal ini, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, menjadi tanda investasi sektor EBT di Indonesia makin kompetitif.
Dengan penandatangan tersebut, maka hingga saat ini ada 69 IPP yang menandatangani kontrak dengan total kapasitas 1.189,22 Megawatt (MW). “Ini menunjukkan iklim investasi EBT di Indonesia masih menarik,” kata Jonan di Jakarta Kamis (16/11).
Adapun, total kapasitas pembangkit listrik yang ditandatangani sembilan perusahaan itu adalah 640,65 MW. Total investasinya mencapai Rp 20,4 triliun.
Menurut Jonan total penandantangan PPA yang melibatkan 69 perusahaan ini merupakan rekor terbanyak dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan tiga tahun ke belakang penandatanganan PPA tidak mencapai 60 perusahaan swasta.
Proyek yang ditandatangani ini bukan hanya terdiri dari proyek baru, tapi juga ada yang sudah tidak berjalan sejak beberapa tahun, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Peaker. "PLTA Poso bertahun-tahun tidak selesai, ketemu saya sekali lalu rampung," kata Jonan.
Harga jual yang tertuang dalam kontrak jual beli listrik pada proyek pembangkit listrik energi terbarukan itu nantinya mengacu peraturan yang ada seperti Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Aturan itu menyebutkan tarif listrik bisa dibicarakan dengan mekanisme bisnis yang wajar (business to business/b to b).
(Baca: Tiga Poin Revisi Tarif Listrik Energi Terbarukan)
Berikut daftar kontrak yang ditandatangani:
. | Pembangkit | Calon Pengembang | Lokasi | Kapasitas (MW) | Investasi (Rp Miliar) | Harga Jual (cent US$/kwh) |
1. | PLTM Bakal Semarak | PT Semarak Kita Bersama | Sumatra Utara | 5 | 125,64 | 7,89 |
2. | PLTM Cibanteng | PT Prima Atrya Energy | Jawa Barat | 4,2 | 71,4 | 6,51 |
3. | PLTM Cikaso 3 | PT Zhong Min Hydro Indonesia | Jawa Barat | 9,9 | 182,21 | 6,51 |
4. | PLTM Tanjungtirta | PT Maji Biru Pusaka | Jawa Tengah | 8 | 201,6 | 6,52 |
5. | PLTM Kincang 1 | KPRI Koperca | Jawa Tengah | 0,35 | 9,14 | 6,52 |
6. | PLTM Bone Bolango | PT Bone Bolango Energy | Gorontalo | 9,9 | 416,47 | 10,52 |
7. | PLTM Koko Babak | PT Sumber Daya Investasi | Lombok | 2,3 | 86,79 | 10,40 |
8. | PLTA Poso Peaker | PT Poso Energy | Sulawesi Tengah | 515 | 11.120 | 8,40 |
9. | PLTP Rantau Dadap | PT Supreme Energy RD | Sumatera Selatan | 86 | 8.200 | 11,76 |