Setnov Ditahan, Airlangga Bertemu Luhut dan Jokowi di Istana
Penahanan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dipastikan berdampak bagi partai yang dipimpinnya yakni Golkar. Sementara di Istana, Menteri Perindustrian yang juga kader Golkar, Airlangga Hartarto menemui Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Airlangga menyatakan, tak ada pembahasan spesifik soal Golkar dalam pertemuan tersebut. Namun, ia tak menampik penahanan Novanto akan memperburuk citra Partai Golkar. “Tentunya harus ada langkah-langkah untuk penyelamatan partai,” kata Airlangga usai pertemuan, Senin (20/11).
Hanya, Airlangga tak banyak berkomentar soal dirinya yang disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Setnov di partai berlambang beringin itu. Sebab, penggantian pimpinan partai harus melalui mekanisme pemilihan yang melibatkan perwakilan daerah.
Menurutnya, ada kemungkinan partai akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa. “Itu tergantung kepada daerah-daerah,” ujarnya. (Baca juga: Siasat Setya Novanto Berkelit dari KPK)
Sementara, Airlangga juga masih memiliki tanggung jawab sebagai Menteri Perindustrian. “Saya kan pembantu Presiden dan kader partai. Pertama saya bergantung kepada aspirasi yang berkembang di daerah, dan kedua kepada Bapak Presiden,” tuturnya.
Sedangkan Luhut menyerahkan pemilihan Ketua Umum Golkar baru kepada mekanisme partai. Ketika disinggung apakah Airlangga punya kesempatan menggantikan Novanto, Luhut hanya mengatakan Golkar sudah matang untuk berproses. “Harus (sosok) yang baik lah, Airlangga orang baik,” ujar Luhut.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Ketua DPR RI Setya Novanto, Minggu (19/11) malam. Ia merupakan tersangka dalam kasus korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik.