Bulog Pastikan Bahan Pokok Telah Terdistribusi ke Daerah Bencana
Perusahaan Umum (Perum) Badan Usaha Logistik (Bulog) memastikan distribusi bahan pokok tak terhambat meski ada beberapa daerah yang banjir akibat cuaca ekstrem. Kementerian Pertanian pun memastikan curah hujan yang tinggi tak akan mengganggu produksi padi.
Direktur Komersial Bulog Tri Wahyudi Saleh menyatakan, Bulog sudah mengantisipasi cuaca ekstrem. “Kami sudah mempercepat penyebaran stok bahan pokok ke seluruh gudang yang ada di luar Pulau Jawa,” kata Tri kepada Katadata, Rabu (29/11).
Ia memastikan daerah-daerah yang bukan produsen pangan, terutama wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi, dan Papua sudah mendapatkan pasokan. Menurutnya, stok beras, gula, minyak goreng, dan daging sudah tersedia di gudang Bulog di tiap-tiap wilayah.
(Baca juga: BNPB Peringatkan Ancaman Siklon Baru di Selatan Jawa)
Tri mengungkapkan, Bulog sudah memahami kondisi cuaca ekstrem yang merupakan siklus tahunan. “Terutama gelombang laut yang dapat menghambat distribusi barang,” tuturnya. Alasan lainnya, ada penugasan dari Kementerian Perdagangan untuk mempercepat distribusi.
Sementara, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatot Irianto mengungkapkan, banjir di Pulau Jawa tidak akan berdampak besar bagi produksi padi. Sebab, penanaman belum dimulai secara besar-besaran. “Tanaman pangan aman, prosesnya baru memasuki olah tanah,” ujar Gatot.
Ia berharap cuaca ekstrem yang menyebabkan rangkaian bencana alam dapat berakhir secepatnya. Sehingga penghitungan inventarisasi lahan yang terdampak bisa segera dilakukan.
Program tanam ulang akan dilakukan jika ada lahan pertanian yang telah ditanami rusak akibat banjir. “Kami akan langsung distribusikan benih dan petani yang ikut asuransi akan mendapatkan uang ganti rugi,” tutur Gatot.
(Baca: Pemerintah Klaim Siap Tanggulangi Rangkaian Bencana Alam)
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan adanya ancaman siklon tropis baru di Samudra Hindia. Ancaman ini menyusul terjadinya siklon tropis Cempaka yang menyebabkan cuaca ekstrem di beberapa titik Pulau Jawa.
Kepala BNPB Willem Rampangilei menyatakan, hampir separuh provinsi di Indonesia merupakan wilayah rawan banjir dan longsor diantaranya di Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimatan. Karena itu, dampak dari ancaman siklon tropis baru tersebut. "Diperkirakan yang paling kena duluan Jawa karena bibit itu lahir di lautan hindia. Jawa bagian Selatan," kata Willem.
Sementara, dampak siklon tropis Cempaka sebelumnya telah menyebabkan bencana banjir, longsor, dan puting beliung yang di wilayah Jawa. Daerah di DI Yogyakarta, Wonogiri, Pacitan dan Ponorogo adalah daerah yang paling terdampak karena paling dekat dengan siklon tropis Cempaka.