Mantan Menteri Era SBY Usulkan Sederet Solusi Tekan Kemiskinan

Desy Setyowati
4 Desember 2017, 19:03
Kemiskinan
Arief Kamaludin|KATADATA
Aktivitas warga di pemukiman padat penduduk Kampung Dao, Jakarta. Upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di dunia lebih banyak didorong oleh kawasan Asia Timur dan Pasifik, terutama Cina, Indonesia, dan India.

Kemiskinan masih menjadi persoalan besar di Indonesia. Persoalan itu harus diatasi jika Indonesia ingin melesat menjadi negara maju. Mantan menteri pun angkat bicara mengenai solusi yang bisa diterapkan, dari mulai mendorong sektor manufaktur, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), hingga pemanfaatan teknologi.

Menteri Perdagangan Periode 2004-2011 Mari Elka Pangestu mengatakan, pemerintah bisa kembali mendorong sektor manufaktur untuk bisa mengurangi angka kemiskinan. Sebab, di banyak negara, sektor manufaktur selalu berhasil mengurangi angka pengangguran.

"Manufaktur adalah industri yang bisa mengatasi permasalahan itu,” kata Mari dalam Seminar bertajuk 'Peran Kelas Menengah' yang diselenggarakan Bank Dunia di Soehana Hall Energy Building, Jakarta, Senin (4/12). (Baca juga: Atasi Kemiskinan, Sri Mulyani Dorong Kelas Menengah Berwirausaha)

Namun, ia mengatakan, sektor lain di luar manufaktur juga harus dikembangkan. Selain itu, pendidikan dan pengembangan kemampuan masyarakat di suatu bidang tertentu juga harus didorong sejak dini guna menhasilkan tenaga kerja yang berkualitas.

Di sisi lain, Menteri Keuangan periode 2013-2014 Muhammad Chatib Basri menekankan, Indonesia harus membuat strategi sendiri untuk mengatasi kemiskinan. Tidak bisa dengan hanya mencontoh kisah sukses di negara lain seperti Malaysia dan Thailand. (Baca juga: Ekonomi Kuartal III Lima Negara ASEAN Melaju, Indonesia Tertinggal)

Senada dengan Mari, ia pun menekankan pentingnya pengembangan kemampuan masyarakat. "Kelihatannya Indonesia tidak bisa lagi pakai resep yang dipakai di masa lalu. Menurut saya, ke depan bukan hanya mengembangkan sumber daya alam (SDA), tetapi juga sumber daya manusia (SDM)," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...