Astra Targetkan Kepemilikan 500 kilometer Jalan Tol
PT Astratel Nusantara (Astra Infra) menargetkan operasional 500 kilometer jalan tol pada 2020. Hanya, perseroan belum berencana membidik proyek di luar Jawa.
"Sementara ini kami akan banyak di Jawa dulu," kata Direktur Direktur Bisnis dan Pengembangan Astratel Nusantara (Astra Infra) Rahmat Samulo dalam acara diskusi di Semarang, Rabu (6/12).
Anak usaha PT Astra International Tbk tersebut hingga saat ini mengoperasikan 352,6 kilometer jalan tol yang tersebar di seluruh Jawa. Keterlibatan Astra mulai dari kepemilikan saham 70% tol Tangerang - Merak, dan 100% tol Jombang – Mojokerto. Selain itu, perseroan juga memiliki 25% tol Serpong - Balaraja, 40% Kunciran - Serpong dan Semarang - Solo, dan 45% tol Cikopo - Palimanan.
(Baca juga: Minat Jadi Operator Patimban, Astra Dekati BUMN dan Pemerintah)
Ketika disinggung soal wacana Waskita Karya (Persero) Tbk menawarkan sejumlah tol untuk dijual, termasuk Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu) untuk dijual, Rahmat mengakui dirinya masih bernegosiasi serius dengan Waskita saat ini.
"Tidak spesifik tol apa tapi kami berkomunikasi serius. Mudah-mudahan bisa menghasilkan hal positif," katanya.
Sedangkan Head of Corporate Communication Astra Infra Dani Irawati mengatakan, hingga tahun 2020 nanti pihaknya menargetkan pengoperasian 500 kilometer jalan tol. Oleh sebab itu, potensi kepemilikan tol baru masih terbuka lebar. "Terutama dengan skema akusisi, karena lebih jelas dari risikonya," ujar dia.
(Baca juga: Sudah Punya Tol dan Pelabuhan, Astra Berminat Membangun Bandara)
Waskita sendiri menyatakan akan segera menjual Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) Seksi I B dan I C (Cipinang - Jakasampurna) yang telah rampung. Perusahaan pelat merah ini mengklaim tol tersebut telah diminati oleh investor lokal dan segera menuju tahap negosiasi.
Direktur Keuangan Waskita Tunggul Rajagukguk menyatakan, telah ada investor yang berminat dan segera melakukan penawaran. "Kalau Becakayu (yang berminat membeli) investor lokal," ujar Tunggul bulan lalu.