Waspadai Spekulasi Bitcoin, Sri Mulyani Harap OJK Beri Perlindungan

Desy Setyowati
7 Desember 2017, 14:43
sri mulyani
Arief Kamaludin|Katadata
Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap OJK memberi perlindungan terhadap masyarakat yang berinvestasi Bitcoin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan mengenai keamananan investasi Bitcoin. Pernyataan ini dianggap penting sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat yang saat ini memburu Bitcoin sebagai produk investasi.

"Seharusnya OJK mengeluarkan statement mengenai apakah barang atau produk seperti itu memang aman bagi investasi," kata Sri Mulyani menghadiri acara 'The 7th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (7/12).

Advertisement

Sri Mulyani mengkhawatirkan dampak kerugian yang bakal dialami masyarakat yang menganggap Bitcoin sebagai bentuk investasi. "Karena menunjukkan harganya makin tinggi, ini dilirik sebagai salah satu investasi. Namun kami tidak berharap terjadinya sebuah spekulasi yang bisa menimbulkan kerugian," kata Sri Mulyani.

(Baca: Bitcoin Kian Populer, Kepala BKPM Ingatkan Inovasi Harus Dirangkul)

Hingga kini OJK belum memberikan pernyataan mengenai keamanan Bitcoin sebagai alat investasi. Peringatan hanya diberikan Satuan Tugas Waspada Investasi yang mengimbau agar masyarakat tidak ikut terlibat dalam pembelian mata uang virtual seperti Bitcoin. Alasannya, selain tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia, mata uang virtual kerap disalahgunakan sebagai investasi dengan imbal hasil yang tidak masuk akal.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing mengatakan saat ini, terdapat dua karakteristik entitas yang melakukan transaksi Bitcoin. Pertama, entitas yang berdiri sebagai marketplace, yakni tempat bertemu antara pembeli dengan penjual mata uang virtual tersebut. Kedua, entitas yang menawarkan penjualan Bitcoin sebagai investasi.

Entitas kedua ini yang dinilai berpotensi merugikan masyarakat. Karena, perusahaan tersebut menawarkan keuntungan yang tidak masuk akal, hingga 5% per hari. "Kami mengimbau kalau mau berinvestasi kepada yang logis, bukan Bitcoin," ujar Tongam saat diskusi dengan media, di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Kamis (30/11).

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement