Digoyang Efek dari Amerika, Rupiah Melemah 0,4% Sejak Awal Tahun

Desy Setyowati
11 Desember 2017, 20:09
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA
Sejumlah nasabah menukarkan mata uang Dolar Amerika di tempat penukaran mata uang di Jakarta.

Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah melemah atau terdepresiasi 0,4% sejak awal tahun (year to date/ytd). Meski demikian, Gubernur BI Agus DW. Martowardojo menyatakan investor masih bisa menerima segala risiko investasi di Indonesia.

"Terkait volatile, kami sambut baik rupiah volatile-nya terjaga di sekitar tiga persen. Rupiah terdepresiasi kurang lebih 0,4%," kata dia usai menghadiri acara peluncuran local currency settlement framework di kantornya, Jakarta, Senin (11/12).

Menurut Agus, pelemahan rupiah tergolong kecil, meskipun menghadapi banyak terpaan isu di Amerika Serikat (AS) yang menimbulkan gejolak di pasar keuangan dunia. Isu tersebut diantaranya adalah rencana kenaikan suku bunga AS atau Fed Fund Rate, pengurangan neraca keuangannya (balance sheet), ataupun pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

(Baca: Tersedot Bayar Utang dan Jaga Rupiah, Cadangan Devisa November Turun)

Pelemahan rupiah yang terjadi ini masih sejalan dengan perkiraan inflasi tahun ini empat persen plus minus satu persen. Selain itu transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD) yang masih defisit, namun besarannya mengecil.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...