Sektor Jasa dan Investasi Ganjal Perundingan Dagang dengan Australia

Michael Reily
21 Desember 2017, 12:30
Jokowi - Turnbull
setkab.go.id
Presiden Jokowi dan PM Turnbull mengadakan konferensi pers bersama di Sydney, Australia, Minggu (26/2)

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, penandatanganan perjanjian dagang Indonesia - Australia Comprehensive Economics Partnership Agreement (CEPA) diundur hingga Maret 2018. Perundingan yang seharusnya rampung akhir tahun ini tersebut terganjal pada regulasi di sektor jasa dan investasi.

Enggar telah menemui Menteri Pariwisatan dan Investasi Australia Steven Ciobo untuk membahas kelanjutan CEPA. "Kita dan Australia sama-sama memberikan syarat untuk beberapa hal dan mencoba untuk saling menjelaskan," kata Enggar kepada wartawan di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (20/12).

Menurutnya, ada beberapa hal tentang nilai, besaran, dan ketentuan pada arus perdagangan jasa dan investasi yang tidak bisa diterima oleh kedua pihak. Sehingga, butuh sikap tegas untuk bisa mencari solusi yang tepat sehingga menguntungkan kedua pihak.

(Baca juga: Biaya Transaksi Perdagangan ASEAN Turun 10% pada 2020)

Enggar mengungkapkan, delegasi kedua negara bakal melakukan pertemuan untuk membahas hal-hal yang menunda finalisasi CEPA. "Kami sepakat untuk selesai sebelum Maret," ujarnya.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo menjelaskan, beberapa sektor yang menjadi perhatian kedua belah pihak adalah pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Namun, dia menjelaskan butuh kesabaran supaya pemerintah mendapatkan hasil yang terbaik.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...