Orang Indonesia Gemar Ikuti Tren, Fintech Diramal Makin Moncer

Dimas Jarot Bayu
22 Desember 2017, 07:00
Fintech
Arief Kamaludin | Katadata
Fintech diprediksikan bakal makin melesat tahun depan.

Managing Director PT Digital Artha Media (DAM) Fanny Verona memprediksi industri financial technology di Indonesia masih akan terus berkembang pada 2018. Indonesia bahkan dinilai akan menjadi rumah bagi investasi fintech di dunia.

Pasar fintech berpotensi tumbuh di Indonesia dengan besarnya jumlah populasi di Indonesia. Masyarakat di Indonesia juga mudah dibentuk perilakunya mengikuti suatu tren. "Jadi untuk sebuah bisnis baru membangun tren baru itu enggak susah," kata Fanny di Jakarta, Kamis (21/12).

Selain itu, peluang ini juga terbuka karena penetrasi perbankan ke masyarakat di Indonesia masih belum optimal. Fanny mengindikasikan hal ini dari jumlah pemilik rekening bank di Indonesia yang baru mencapai 60 juta, padahal penduduk yang telah memiliki penghasilan mencapai 125 juta orang.

"Cuma 60 juta yang punya rekening bank, tapi demandnya tinggi. Ini membuat investor tertarik," kata Fanny. (Baca: Kolaborasi Fintech dan Bank Diprediksi Meningkat Tahun Depan)

Penggunaan internet di Indonesia yang tinggi, kata Fanny, serupa dengan Tiongkok pada 15 tahun lalu. Fanny menuturkan, ketika itu meski penggunaan internet di Tiongkok tinggi, namun kepemilikan rekening banknya rendah.

Namun, dengan kondisi tersebut Tiongkok bisa mendorong dirinya hingga saat ini menjadi raksasa fintech di dunia. Karenanya, peluang Indonesia dinilai cukup tinggi dalam pengembangan industri fintech.

"Investor ini sadar kalau Indonesia punya peluang. Tiongkok hari ini raksasa dalam urusan fintech," kata Fanny.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...