Temasek Resmi Jual Danamon ke Bank Jepang, Harganya 39% di Atas Pasar
Temasek Holdings asal Singapura akhirnya resmi menjual seluruh saham yang dimilikinya di PT Bank Danamon Tbk kepada Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited (MUFG). Transaksinya akan dilakukan dalam tiga tahap, dengan nilai pembelian sekitar 39% di atas harga pasar bank kelima paling menguntungkan di Indonesia tersebut.
Pada Selasa (26/12), Bank of Tokyo-Mitsubishi telah menandatangani perjanjian jual-beli saham bersyarat Danamon dengan Asia Financial Indonesia Pte. Ltd., yang merupakan anak perusahaan Fullerton Financial Holdings milik Temasek. Jumlah saham Danamon yang berpindah tangan sebanyak 73,8%.
(Baca: Dikabarkan Diakuisisi Bank Jepang, Saham Danamon Melonjak 18%)
Menurut Sekretaris Perusahaan Bank Danamon Rita Mirasari dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/12), transaksi itu dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama, MUFG akan membeli 19,9% saham Danamon dengan harga Rp 8.323 per saham atau senilai total Rp 15,87 triliun. Ini setara dengan 2 kali dari nilai buku Danamon pada kuartal III-2017.
Harga pembelian tersebut lebih tinggi 39% dari harga saham emiten berkode BDMN itu pada penutupan perdagangan di BEI, Jumat pekan lalu (22/12), yaitu sebesar Rp 6.000 per saham. “Transaksi tahap pertama ini diharapkan rampung dalam beberapa hari ke depan,” kata manajemen MUFG dalam siaran persnya.
Kedua, MUFG akan membeli 20,1% saham Danamon dari Temasek sehingga kepemilikannya meningkat jadi 40%. Transaksi tahap kedua ini diharapkan rampung pada kuartal II atau III tahun depan dengan mengantongi persetujuan dari otoritas di Indonesia. Sebab, trasnaksi tahap kedua itu akan menjadikan MUFG sebagai pengendali baru Danamon.
Ketiga, membeli sisa saham yang dimililiki Asia Financial hingga MUFG menguasai 73,8% saham atau sampai 100% saham melalui penawaran tender kepada seluruh pemegang saham publik Danamon. (Baca: OJK Dukung Akuisisi Danamon oleh Bank of Tokyo)
Rita menyatakan, harga pembelian saham Danamon pada tahap kedua dan ketiga akan memakai pendekatan yang mirip dengan tahap I. Tapi, dia tidak menjelaskan pendekatan yang mirip itu adalah dengan patokan 2 kali dari nilai buku. “Tidak ada jaminan juga harganya akan sama, atau lebih tinggi atau lebih rendah dari harga pada tahap I,” katanya.
Takayoshi Futae, CEO MUFG untuk kawasan Asia dan Ocenia, menyatakan investasi di Danamon itu merupakan bentuk optimisme perusahaannya terhadap prospek jangka panjang investasi di Indonesia, khususnya di sektor perbankan. “Kami memiliki rencana jangka panjang untuk menjadikan Indonesia kunci penggerak pembangunan di kawasan Asia,” katanya.
Bank of Tokyo-Mitsubishi merupakan anak dari Mitsubishi UFJ Financial Group, yang memiliki total aset US$ 2,7 triliun. Sebelumnya, bank ini telah mengakuisisi 77% saham Bank of Ayudhya (Krungsri) di Thailand, 20% saham VietinBank di Vietnam, dan 20% saham Security Bank Corporation di Filipina.
Sedangkan Temasek sudah 14 tahun menjadi pemegang saham Danamon. Meski menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Danamon, Temasek tetap berkomitmen mempertahankan investasinya di Indonesia.
Ke depan, Temasek akan fokus berinvestasi ke sektor konsumsi, real estate, dan layanan finansial berbasiskan teknologi. "Dalam studi dengan Google, Temasek memperkirakan ekonomi digital di Asia akan melaju pesat dengan pertumbuhan menjadi US$ 200 miliar pada tahun 2025," kata Presiden Temasek kawasan Asia Tenggara, Tan Chong Lee. "Ekonomi digotal ini akan mendorong pertumbuhan online travel, e-commerce, dan media online."