IHSG Tertinggi ke-4 Se-Asia Tenggara, JK Ingin Investor Domestik Naik
Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,16 persen dari penutupan perdagang akhir tahun lalu ke level 6.366. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan level IHSG ini merupakan tertinggi keempat di Asia Tenggara.
"Ini (IHSG ditutup 6.355 kemarin) menjadi pertumbuhan tertinggi keempat di bursa efek se-Asia Tenggara. Ini patut diapresiasi," kata dia saat membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (2/1). (Baca: IHSG Cetak Rekor Tertinggi 6.355, Jokowi: Ini di Luar Perkiraan)
Seiring dengan perkembangan tersebut, ia melihat pasar modal bisa dimanfaatkan sebagai alternatif pembiayaan jangka panjang untuk program strategis. Bahkan pendanaan dari pasar modal sudah tumbuh 30,3 persen menjadi Rp 254,5 triliun. Padahal targetnya hanya Rp 217 triliun tahun lalu. Hal ini menjadi penyeimbang yang positif saat penyaluran kredit dari perbankan menurun.
Guna menjaga momentum positif ini terus berlanjut, OJK pun meminta agar komitmen dan optimisme ini berlanjut supaya investor bisa terus masuk. Caranya, pemerintah harus tetap melanjutkan komitmennya untuk membangun infratruktur. Dengan begitu, korporasi juga bisa lebih percaya diri menerbitkan surat utang untuk mendapat dana segar.
Pada kesempatan itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur akan terus berlanjut. Di negara maju seperti Amerika Serikat (AS), pemerintahannya tetap berkomitmen membangun infrastruktur. Pada saat krisis 2008 pun AS mulai fokus kembali membangun infrastruktur untuk mendorong kembali perekonomiannya.
"Masalah infrastruktur akan selalu jadi cara untuk memajukan ekonomi. Bukan hanya di negara emerging market," kata dia.
Untuk bisa membangun infrastruktur pun ia mencatat ada tiga sumber pendanaan. Diantaranya adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kredit perbankan, dan pasar modal. Ia mengakui bahwa pembiayaan di pasar modal meningkat, tapi multiplier effect atau efek bergandanya tidak signifikan. Karena mayoritas investornya adalah asing, mereka akan membawa keluar keuntungan yang didapat di bursa Indonesia.
Oleh sebab itu, Wakil Presiden meminta agar investor dalam negeri meningkatkan investasinya di pasar modal. "Harapan kami investor dalam negeri juga besar supaya pasar modal itu punya multiplier effect yang bagus ke semua," ujar dia.
(Baca: Melebihi 2016, BI Catat Dana Asing Masuk Tahun Ini Rp 138 Triliun)
Pembukaan perdagangan perdana 2018 sempat diwarnai insiden mati listrik di Gedung BEI sejak pukul 07.14 WIB. Namun, insiden ini tak sempat mengganggu perdagangan, lantaran ada upaya pemulihan dan manajemen krisis yang baik. Pukul 08.15 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) diputuskan bahwa perdagangan telah berjalan normal tanpa adanya perubahan jadwal perdagangan.