Menteri BUMN dan Wagub DKI Bahas Hunian Terintegrasi dan LRT
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno serta Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta melakukan lari bersama pagi ini di seputaran Monas. Usai kegiatan tersebut, keduanya menyantap bubur bersama di sebuah restoran di wilayah Pecenongan, Jakarta Pusat.
Selain sarapan bersama, keduanya juga menggelar rapat dengan beberapa Direktur Utama BUMN, terlihat Dirut yang hadir Dirut PT PP (Persero) Tbk. Tumiyana, Sekretaris Kementerian BUMN Imam A Putro, hingga Deputi Bidang Usaha Konstruksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang.
Ada beberapa hal yang dibahas, mulai dari pengembangan kawasan transportasi yang terintegrasi dengan properti atau Transit Oriented Development (TOD) di stasiun hingga rencana PT Ratu Prabu Energi Tbk. berinvestasi pada proyek Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodetabek).
Sandiaga mengatakan dirinya membahas pengembangan TOD, terutama di stasiun Senen, Tanah Abang, Manggarai, Gambir, hingga Juanda. Proyek tersebut akan dilakukan dengan kerja sama BUMN dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Beberapa proyek akan segera dipercepat pembangunannya, yakni TOD Stasiun Tanah Abang yang digarap PT PP (Persero) Tbk. serta TOD Stasiun Senen. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan mendukungnya dari segi perizinan dan integrasi antar moda transportasi.
"Serta dalam penyediaan rumah dengan harga terjangkau melalui Down Payment (uang muka/DP) 0 persen," kata dia. (Baca: Anies Akan Gandeng Program Sejuta Rumah Jokowi dengan DP 0 Rupiah)
Rini menambahkan pembicaraannya dengan Wagub DKI seputar pengembangan TOD untuk dijadikan perumahan serta area komersial bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Apakah BUMN akan bekerjasama dengan BUMD, kami membicarakan itu," kata dia.
Sandiaga dan Rini juga membicarakan kemungkinan menjadikan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) untuk dijadikan kawasan berbasis ekonomi digital dan ekonomi hijau. JIEP merupakan perusahaan patungan Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta.
"Ke depan Pulogadung ini akan menjadi pusat pertumbuhan baru DKI Jakarta," kata Sandiaga.
Mengenai wacana Ratu Prabu membangun LRT, Sandiaga mengaku telah menyampaikan minat dan keseriusan perusahaan ini kepada Rini. Perusahaan milik Burhanuddin Maras ini telah mengerjakan studi ini selama dua tahun dengan menggandeng konsultan global yakni Bechtel.
Meski begitu, dia menyadari kewenangan pembangunan proyek ini juga berada di tangan Kementerian Perhubungan. Dirinya hanya mengaku akan mendorong Kementerian yang diawaki Budi Karya Sumadi tersebut untuk mendukung terealisasinya proyek transportasi ini.
"Karena mereka (Ratu Prabu) selama ini berkoordinasi dengan Kemenhub dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ)," kata Sandiaga. (Baca: KAI Utang Rp 19,2 Triliun ke 12 Bank Lokal dan Asing untuk Proyek LRT)