Bisnis Digital di Indonesia Masih Dilirik Investor Asing
Bisnis digital di Indonesia diperkirakan masih menarik minat investor asing, meskipun tarif pajak di banyak negara lebih rendah. Head of Wealth Management and Retail Digital Business Bank of Commonwealth Ivan Jaya menuturkan, peluang bisnis digital di Indonesia sangat potensial.
Ia mengambil contoh, perusahaan transportasi berbasis digital Go-Jek yang bekerja sama dengan 125 ribu pedagang dalam fitur pemesanan makanannya, yakni Go-Food.
"Bila lihat jumlah UKM di Indonesia 45 juta, 60% dari ekonomi Indonesia. Itu switch spot bagi asing untuk masuk," ujar dia saat acara Macro Economy Outlook di WTC, Jakarta, Rabu (10/1).
Head of Intermediary PT. Schroders Investment Management Indonesia Teddy Oetomo menambahkan, selama ini investasi dari Tiongkok ke Asia terbilang kecil dari keseluruhan modal yang dimiliki Negeri Tirai Bambu tersebut. Oleh sebab itu, mereka masih akan 'menyebar' dana yang dimilikinya ke banyak negara, termasuk Indonesia.
(Baca: Google: Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp 1.095 Triliun pada 2025)