Hingga November 2017, Hanya 3% Proyek 35 GW yang Beroperasi

Anggita Rezki Amelia
10 Januari 2018, 21:12
Pembangkit Listrik
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hanya 3% mega proyek listrik 35 giga watt (GW) yang sudah beroperasi. Capaian ini terhitung sejak proyek itu diluncurkan Mei 2015, hingga November 2017.

Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsama Sommeng, capaian  tersebut masih rendah karena antarproyek memiliki karakteristik yang berbeda. Sebagai contoh, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 1.000 MW  bisa memakan waktu 4 tahun untuk pembangunannya. Sebaliknya pembangkit sepeti PLTMG bisa selesai dalam waktu 8 bulan.

Atas dasar itu, total kapasitas pembangkit yang sudah beroperasi itu sebesar 1.061 MW. "Proyek 35 GW ini kan program pembangunan infrastruktur yang multiyears," kata dia di Jakarta, Rabu (10/1).

Selain itu, per November 2017, dari target proyek 35 GW, sebanyak 16,992 GW sudah konstruksi. Sementara 12,726 GW sudah tanda tangan kontrak jual beli listrik (PPA) tapi belum konstruksi. Adapun 2,790 GW kini masuk tahap pengadaan, lalu sebanyak 2,228 GW masih dalam tahap perencanaan. 

Mengacu capaian itu, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara Djoko Rahardjo Abumanan memprediksi pembangkit listrik 35 GW yang akan beroperasi hingga 2019 mencapai 22 GW.  “Ada yang kami delay, karena memang ekonomi tidak sesuai dengan rencana waktu di awal. Ini saya pikir suatu hal yg biasa," ujar dia. 

Pembangkit yang ditunda itu total kapasitasnya sekitar 5 GW. Alasannya pembangkit itu belum mencapai kesepakatan kontrak sehingga masih bisa diatur jadwalnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...