Dugaan Manipulasi Data Medis, Dokter Bimanesh Diperiksa Belasan Jam

Dimas Jarot Bayu
12 Januari 2018, 22:08
Setnov Ditahan
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Tersangka kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto tiba di gedung KPK, Jakarta, Minggu (19/11). Ketua DPR tersebut dipindahkan dari RSCM Kencana ke rutan KPK.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo, tersangka dugaan perbuatan yang menghalang-halangi penyidikan (obstruction justice) hingga belasan jam. Bimanesh bersama dengan mantan kuasa hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi, diduga bekerja sama memasukkan Setya Novanto ke RS Medika Permata Hijau untuk menjalani rawat inap dengan cara memanipulasi data-data medis.

Juru bicara KPK Febri Diansyah menyatakan pemeriksaan terhadap Bimanesh memakan waktu karena penyidik memerlukan klarifikasi atas beberapa hal. "Kami klarifikasi beberapa peristiwa yang terjadi dalam rentang waktu 15 dan 16 November 2017 tentu yang diketahui dan yang dilakukan oleh tersangka," kata Febri kepada wartawan, Jumat (12/1).

Seharusnya, Frederich juga menjalani pemeriksaan hari ini. Namun, Frederich berhalangan dengan alasan menjalani sidang kode etik advokat yang dilakukan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).

(Baca: Usai Geledah Kantor, KPK Periksa Frederich Yunadi dan Dokter)

Pengacara Fredrich, Sapriyanto Refa mengatakan bahwa kliennya tidak hadir karena masih menunggu jawaban dari KPK terkait surat yang diajukannya. "Karena kan kami mengajukan surat permohonan penundaan, itu belum dijawab apa dikabulkan atau tidak," kata Sapriyanto.

Menurut Sapriyanto, karena belum ada jawaban dari KPK, Fredrich akhirnya menunggu pemanggilan pemeriksaan kedua. Menurut Sapriyanto, pihaknya telah mengajukan permohonan tersebut kepada KPK.

"Kami ajukan permohonan untuk dipanggil kedua kali saja," kata Sapriyanto. (Baca: KPK: Mantan Pengacara Setnov dan Dokter Diduga Manipulasi Data Medis)

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...