Indonesia Kejar Perjanjian Dagang dengan 4 Negara Eropa

Michael Reily
16 Januari 2018, 18:20
Pelabuhan Ekspor
Agung Samosir|KATADATA

Indonesia telah menyelesaikan perundingan dagang intersesi dengan European Free Trade Association (EFTA) yang terdiri dari Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechstentein. Dalam penyelesaian perundingan Comprehensive Economics Partnership Agreement (CEPA), kedua pihak berusaha menyimpulkan keuntungan ketika hasil perundingan telah final.

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Made Marthini menyatakan EFTA merupakan pasar ekspor tradisional Indonesia. Namun pangsa pasar Indonesia di negara EFTA sebesar 0,74%, lebih rendah dibandingkan dengan Thailand yang mencapai 1,57%.

“Oleh karena itu I-E CEPA diharapkan dapat mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke Swiss, Norwegia, Islandia dan Liechtenstein dan menarik investasi,” kata Made dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (16/1).

Kementerian Perdagangan juga menargetkan Perundingan dengan EFTA dipercepat agar selesai pada 2018, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo. Delegasi Indonesia dipimpin Duta Besar Soemadi DM Brotodiningrat, sedangkan Delegasi EFTA dipimpin Duta Besar Markus Schlagenhof.

Soemadi menjelaskan kedua pihak mencari titik temu keseimbangan antara permintaan dan penawaran dengan mitra dagang. Isu yang dirundingkan adalah perdagangan barang, perdagangan jasa, ketentuan asal barang, bea cukai, dan fasilitasi perdagangan.

(Baca juga: Genjot Ekspor, Indonesia Mulai Negosiasi Dagang dengan Turki)

Sehingga, kedua delegasi mampu memperoleh kesepakatan yang akan dicapai oleh masing-masing pihak pada pertemuan putaran ke-14 yang direncanakan berlangsung akhir Februari 2018. “Kedua delegasi diharapkan berupaya keras menunjukkan fleksibilitas kerja sama ekonomi yang merupakan pilar penting dalam perundingan putaran ke-14,” kata Soemadi.

Pada 2016, EFTA adalah tujuan ekspor nonmigas Indonesia urutan ke-15 dan asal impor nonmigas ke-19, dengan nilai masing-masing US$ 2,3 miliar dan US$ 1 miliar. Total perdagangan Indonesia dengan EFTA mencapai US$ 3,3 miliar dengan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 1,3 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia ke EFTA antara lain perhiasan, perangkat optik, emas, perangkat telepon, dan minyak esensial. Sementara produk impor asal EFTA antara lain emas, turbo-jet, obat-obatan, pupuk, dan campuran bahan baku industri. Nilai investasi negara anggota EFTA di Indonesia selama lima tahun terakhir mencapai US$ 979,2 juta.

Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...