Bappenas Dorong Kaum Muda Jadi Kaya Lewat Bisnis Digital dan Fashion

Desy Setyowati
17 Januari 2018, 21:35
Digital e-commerce
Arief Kamaludin | KATADATA

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mendorong generasi muda Indonesia untuk berwirausaha agar nantinya tak terjebak sebagai kelas menengah. Menurut dia, ada potensi besar bisnis di antaranya di sektor digital dan fashion.

Berdasarkan pengamatannya, orang terkaya di dunia saat ini lebih banyak merupakan pebisnis di sektor digital, selain pemilik merek dagang. Adapun di sektor digital, ia menyebut bisnis yang tengah prospektif adalah sebagai penyedia platform untuk transaksi ekonomi, seperti amazon.com.

Advertisement

"Sistem informasi memang besar, tapi bukan kekinian. Sekarang yang besar itu yang (perusahaan) bentuknya platform seperti amazon.com," kata Bambang saat menghadiri acara Danareksa bertajuk 'Economic and Investment Outlook 2018' di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (17/1). (Baca juga: Google: Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp 1.095 Triliun pada 2025)

Selain itu, ia menilai bisnis di sektor retail utamanya terkait fashion juga prospektif. Ia menjelaskan, cukup banyak produk garmen yang diproduksi di Indonesia, namun dijual murah. Padahal, ketika diberi label merek ternama seperti Zara, Express, ataupun Basic, harganya menjadi sangat mahal. 

Maka itu, ia mendorong generasi muda untuk mengembangkan bisnis ini dan menciptakan merek dagangnya sendiri. "Retail yang berkembang fashion, ada yang masuk itu Zara, Uniqlo, dan lainnya. Yang punya brand, yang kaya. Generasi milenial Indonesia harus diarahkan mentalnya dari pabrikan menjadi pembuat atau pencipta," kata dia.

(Baca juga: Asosiasi Pengusaha Mengakui Penyerapan Tenaga Kerja Terus Turun)

Ia pun menekankan, sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk mendorong generasi muda lebih produktif. Harapannya, generasi muda yang kini merupakan mayoritas penduduk Indonesia, menjadi kaya sebelum tua. Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi negara maju sebelum memasuki era aging population (penduduk didominasi usia tua) di 2045. “Kalau ditunggu, nanti sudah 2045, sudah telat,” ucapnya. 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement