Tiongkok Investasi Proyek Infrastruktur Non-APBN Rp 24 Triliun

Rizky Alika
18 Januari 2018, 18:55
Bandara Kertajati
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah alat berat digunakan dalam pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (24/2).

Perusahaan asal Tiongkok, Huatsing Housing Holding Co,. Ltd, menanam investasi melalui proyek infrastruktur di Indonesia senilai US$ 1,82 miliar atau sekitar Rp 24 triliun. Investasi ini diarahkan pada  proyek infrastruktur pemerintah dengan skema Pembiayaan Infrastruktur Non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) alias PINA.

Staf Khusus Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sekaligus mengungkapkan hal ini dalam presentasinya saat acara PINA Day 2018 di Kempinski Grand Ballroom, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (18/1).

Huasting masuk ke proyek PINA melalui tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Perjanjian investasi tersebut meliputi pendanaan empat proyek infrastruktur dengan prioritas tertinggi. (Baca: Pendanaan Infrastruktur Non-APBN 2018 Ditargetkan Rp 40,5 Triliun)

Keempat proyek ini adalah jalan tol yang dikerjakan PT Waskita Toll Road senilai US$ 10 miliar dan Pembangkit Listrik Tenaga Umum (PLTU) Meulaboh 2x200 megawatt (MW) sebesar US$ 540 juta. Kemudian proyek Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) sebesar US$ 2,2 miliar dan apartemen kelas menengah senilai US$ 500 juta.

Adapun jadwal pencairan dana tersebut dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama, Waskita Toll Road dan PLTU Meulaboh akan dicairkan pada Februari 2018 dengan total nilai US$ 825 juta. Tahap kedua, BIJB pada bulan Maret 2018 senilai US$ 500 juta. Tahap ketiga proyek apartemen kelas menengah pada September 2018 senilai US$ 500 juta.

Di samping itu, Huatsing dengan PT Kopelindo infrastruktur Indonesia (Kopel infrastruktur) telah bersepakat untuk mendirikan joint venture. Perusahaan patungan ini sebagai pusat penanaman modal asing dari Huatsing untuk biaya infrastruktur di Indonesia. Komposisi kepemilikan perusahaan patungan ini adalah Kopel Infrastruktur 51 persen dan Huatsing 49 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...