Habibie Center Menilai Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 6%

Image title
23 Januari 2018, 20:52
Gedung pertumbuhan
Arief Kamaludin|KATADATA

Upaya pemerintah memacu perekonomian dinilai masih belum optimal. Anggota Dewan Pakar The Habibie Center bidang ekonomi Umar Juoro menilai target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 5,4 persen sebenarnya akan mudah dicapai.

“Melihat potensi ekonomi, sebenarnya pertumbuhan 6 persen tidaklah sulit untuk dicapai. Dari sisi pengeluaran konsumsi dan investasi masih dapat tumbuh lebih tinggi,” kata Umar dalam acara yang diselenggarakan di The Habibie Center, Jakarta, Selasa (23/1).

Advertisement

Pertumbuhan yang masih di angka 5 persenan saat ini dikarenakan adanya ketidakpastian yang dihadapi pelaku ekonomi. Dia mencontohkan upaya pemerintah yang gencar menggenjot penerimaan pajak. Sebenarnya rasio pajak Indonesia sebesar 11 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) masih terbilang rendah.

Namun, penarikan pajak yang agresif dan sederet kebijakan pemerintah membuat pelaku usaha dan wajib pajak menghadapi ketidakpastian berapa besar pajak yang harus mereka bayar.  “Akibatnya mereka menahan diri dalam pengeluaran. Hal ini juga menjelaskan melemahnya pertumbuhan konsumsi masyarakat,” ujarnya.

(Baca: Standard Chartered Proyeksikan Ekonomi Indonesia 2018 Tumbuh 5,2%)

Indikasi lainnya yang disampaikan Umar terkait ekspor yang tumbuh tinggi, sekitar 17 persen. Namun, dengan keterbatasan produk ekspor dan belum pulihnya ekonomi dunia menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekspor Indonesia mengandalkan komoditas seperti sawit dan batu bara yang harganya tak stabil.

Dari sisi investasi, Umar melihat potensinya masih bisa tumbuh lebih tinggi lagi. “Namun, dengan masih lemahnya konsistensi kebijakan dalam memfasilitasi investasi, pertumbuhan investasi tampaknya belum akan optimal,” katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement