Jokowi Jengkel Perizinan Investasi di Daerah Masih Lambat

Dimas Jarot Bayu
23 Januari 2018, 15:17
Jokowi di BEI
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo meninggalkan Gedung Bursa Efek Indonesia usai menutup perdagangan saham di Jakarta, Jumat (29/12).

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) jengkel dengan masih sulitnya proses perizinan untuk berinvestasi di daerah. Proses perizinan di daerah kerap memakan banyak syarat sehingga menghambat investasi.

Jokowi memaparkan, berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi di daerah untuk pembangkit yang dibangun perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) kerap memakan waktu hingga 775 hari. Padahal, di pusat sendiri perizinannya hanya memakan waktu hingga 19 hari.

"Sekarang kami blak-blakan, kami buka semuanya. Artinya ada problem di daerah," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (23/1).  

(Baca: Pengusaha: Ranking Kemudahan Usaha Naik Tak Otomatis Memacu Investasi)

Sulitnya investasi di daerah juga terjadi pada sektor pertanian. Jokowi mengatakan, selama ini proses investasi untuk sektor pertanian di daerah masih selama 726 hari. Proses perizinan di daerah untuk investasi sektor industri juga memakan waktu lama, sekitar 529 hari.

Sementara, perizinan industri di pusat masih selama 143 hari. "Artinya masih banyak PR-PR yang harus kami selesaikan," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, lambatnya proses perizinan ini membuat investor batal menanamkan modal di Indonesia. Padahal, saat ini banyak investor melihat Indonesia sebagai negara tujuan investasi.

"Berbondong-bondong orang di depan pintu ingin investasi, tapi banyak yang balik badan gara-gara urusan perizinan," kata Jokowi.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...