Likuiditas Melimpah, BCA Akan Gencar Salurkan Kredit Tahun ini
Likuiditas PT Bank Central Asia Tbk masih sangat baik. Tahun ini, perbankan Grup Djarum tersebut menyatakan akan lebih gencar menyalurkan kredit, tapi tetap menjaga rasio kredit bermasalahnya tetap rendah.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan likuiditas perseroan masih melimpah. Terlihat dari rasio pinjaman terhadap pendanaan atau Loan to Fund Ratio (LFR) yang relatif rendah, di angka 78 persen. Rasio ini berada di batas bawah LFR yang ditetapkan Bank Indonesia (BI).
Hal ini mendorong BCA untuk terus menggenjot penyaluran kredit. “Jadi kami sebenarnya DPK enggak mau terlalu kencang. Makanya deposito rate kami turunkan terus, karena kami mau kejar kredit,” kata Jahja yang ditemui saat menghadiri acara diskusi dan peluncuran buku “Game Changing” di UNIKA Atma Jaya, Jakarta, Jumat (26/1).
(Baca: BCA Bersiap Akuisisi Dua Bank Kecil di Semester I 2018)
Menurutnya, pertumbuhan kredit BCA cukup baik. Namun, ini juga sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga yang juga tinggi. BCA mencatat hingga November 2017 telah menghimpun deposito sebesar Rp 137,01 triliun, tumbuh 18,58 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 115,54 triliun. Makanya LFR BCA masih rendah, walaupun sudah lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 74 persen.
Tahun lalu BCA menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 8-10 persen. Namun, Jahja memperkirakan realisasinya bisa mencapai 12 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari rata-rata industri perbankan di Indonesia sekitar 8,2-8,4 persen.
