Menhub Anggarkan Rp 1 Triliun untuk Program Padat Karya Tunai

Ameidyo Daud Nasution
26 Januari 2018, 20:48
Jokowi desa
ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo
Presiden Joko Widodo meninjau proyek dana desa di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, 28 November 2016.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kementeriannya telah menganggarkan Rp 1 triliun untuk program padat karya tunai pada tahun ini. Anggaran tersebut akan digunakan untuk perawatan sejumlah infrastruktur transportasi yang akan dikerjakan dengan memberdayakan masyarakat di daerah.

Budi menjelaskan perbaikan dan perawatan lingkungan yang dikerjakan, antara lain perbaikan selokan air di sejumlah stasiun, pelabuhan, hingga bandara yang dikelola Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dia mengaku saat ini sudah ada program padat karya yang mulai berjalan.

"Misalnya mereka bekerja (membenahi) stasiun agar lebih cantik dan tidak banjir," kata Budi di gedung Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Jakarta, Jumat (26/1).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah lebih dulu memulai program padat karya tunai di beberapa daerah. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini tengah menyiapkan peresmian program ini di Padang, Sumatera Barat pada awal Februari mendatang. Tidak hanya proyek irigasi, proyek padat karya di sektor Bina Marga, seperti pembangunan dan pemeliharaan jalan juga akan disiapkan.

"Kalau beliau (Presiden Joko Widodo) mau ke sana akan kami siapkan," kata Basuki di kesempatan yang sama. (Baca: Jokowi Tinjau Proyek Infrastruktur Padat Karya Perdana 2018)

Tahun ini Kementerian PUPR menganggarkan Rp 11,2 triliun untuk pekerjaan proyek infrastruktur berbasis padat karya. Dari anggaran tersebut, sebanyak Rp 2,4 sampai Rp 4 triliun akan digunakan untuk membayar upah pekerja. Basuki akhir 2017 mengestimasi program ini paling tidak akan menyerap 263.646 pekerja dengan rata-rata upah Rp 3,3 juta per bulan.

"Itu akan diberikan secara harian atau mingguan, kalau harian bisa Rp 100 hingga Rp 160 ribu per hari," ujarnya.

Basuki merinci, sebanyak Rp 1,6 triliun akan dianggarkan untuk proyek padat karya di sektor irigasi, Rp 986,7 miliar dianggarkan untuk pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, Rp 3,2 triliun untuk pekerjaan rumah padat karya. Selain itu, Rp 699,2 miliar untuk rumah khusus, proyek cipta karya sebesar Rp 3,5 triliun, serta Rp 1,1 triliun untuk Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).

"Kalau cipta karya untuk program seperti program sanitasi berbasis masyarakat, hingga penyediaan air minum berbasis masyarakat," ujarnya. (Baca: Bappenas: 100 Desa Miskin Segera Dapat Dana Tunai Program Padat Karya)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...