Bangun Perdamaian, Jokowi Dapat Penghargaan dari Presiden Afghanistan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Kabul, Afghanistan, Senin (29/1). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan rombongan Presiden ke wilayah Asia Selatan sejak akhir pekan lalu.
Dalam acara jamuan santap siang kenegaraan, Jokowi mendapatkan 'Medal of Ghazi Amanullah' dari Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani. Medali ini diberikan lantaran Jokowi telah memajukan hubungan kedua negara terutama dalam membangun perdamaian dunia (peace building).
Jokowi mengaku berterima kasih atas penghargaan tersebut. Dia mengatakan bahwa perdamaian merupakan hal yang harus diupayakan setiap masyarakat dunia. "Perdamaian bukan situasi yang datang dari langit," kata Jokowi dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden, Selasa (31/1).
Dia pun mengajak Ghani untuk bersama mewujudkan perdamaian. Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga mendoakan kesehatan Ghani serta kemakmuran Indonesia dan Afghanistan agar dapat terwujud. "Mari bergandeng tangan dalam mewujudkan perdamaian," kata Jokowi.
Jokowi juga sempat menyinggung perdagangan Indonesia dan Afghanistan yang masih rendah. Oleh sebab itu dirinya meminta jajaran Kabinet Kerja untuk meningkatkan hal ini mengingat perdamaian tidak akan lestari tanpa kesejahteraan. Selain itu, para menteri juga diminta mendorong kontak bisnis antara pengusaha Afghanistan dengan pengusaha Indonesia.
Pada tahun lalu, sekitar 100 pengusaha Afghanistan hadir dalam Trade Expo Indonesia 2017. Kedatangan mereka membukukan nilai transaksi lebih dari US$ 1,1 juta. Presiden Jokowi berjanji untuk mengirimkan delegasi bisnis potensial ke Afghanistan pada triwulan pertama tahun ini.
Di Kabul, Jokowi mengakhiri kunjungan Asia Selatan. Dia bertolak dari Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul pada pukul 17.25 waktu setempat dan mendarat di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma pada pukul 05.20 Waktu Indonesia Barat.
Saat di Pakistan, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan alasannya berkunjung ke wilayah Asia Selatan. Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia ingin memberikan perhatian khusus ke wilayah ini dan Timur Tengah. "Kami ingin memberi sebuah keseimbangan," ujar Jokowi.