Kadin Usulkan Insentif untuk E-Commerce Penjual Banyak Produk Lokal
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengusulkan insentif bagi perusahaan e-commerce yang menjual lebih banyak produk lokal ketimbang impor. Menurut dia, itu lebih efektif dibanding menetapkan kuota.
"Lebih baik kasih insentif pajak. Kalau mewajibkan, nanti enggak ada yang beli, susah juga," kata Rosan saat Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2).
Agar marketplace dapat memenuhi kewajiban menjual 80% produk lokal, kata Rosan, butuh kesiapan dari produsen. Sementara yang ia ketahui, UKM memiliki banyak kendala untuk memproduksi dalam jumlah besar.
Kendala itu berupa permodalan, konsistensi bisnis, tenaga kerja, hingga biaya logistik. Bila ingin memaksakan penjualan hingga 80%, menurut dia perlu ada pendampingan yang intensif dari pemerintah.
"UKM Indonesia kalau diajak maju, kadang suka enggak fokus, enggak ada konsistensi bisnis. Itu perlu dilakukan pendampingan yang terus menerus," tutur Rosan.
Berkaca pada kurangnya efektivitas pendampingan yang ada selama ini, menurut Rosan, butuh waktu lama agar UKM mendominasi penjualan produk di marketplace.