Nielsen: Piala Dunia Tingkatkan Belanja Iklan Televisi

Michael Reily
2 Februari 2018, 13:25
Televisi Panasonic
Arief Kamaludin|KATADATA
Momentum piala dunia mampu menyedot sekitar 70% penonton televisi.

Nielsen Indonesia menyatakan perhelatan Piala Dunia yang diadakan 4 tahun sekali mampu mendongkrak belanja iklan lebih banyak untuk media televisi pada Juni dan Juli. Penyebabnya adalah stasiun televisi yang menyiarkan mampu mengambil pasar penonton hingga 45% pada 2010.

Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia Hellen Katherina mengungkapkan final Piala Dunia malah mampu menarik hingga 70% penonton televisi. “Semua orang mengalah untuk menonton final,” kata Hellen di Mayapada Tower, Kamis (1/2).

Catatan Nielsen, pada 2010, belanja iklan televisi melampaui Rp 3 triliun ketika Juni, Juli, Agustus, dan Desember. Pada Juni, Juli, dan Agustus capaiannya sebesar Rp 3,1 triliun, tinggi karena Piala Dunia dan bulan ramadan.

Sedangkan pada 2014, belanja iklan televisi melebihi Rp 7 triliun ketika Piala Dunia dan bulan ramadan secara bersamaan. Padahal, belanja iklan paling rendah Rp 5,1 triliun dan tertingginya hanya sebesar Rp 6,8 triliun selain bulan Juni dan Juli.

Hellen menjelaskan, belanja iklan meningkat saat menjelang Piala Dunia dan setelahnya. Namun, masih dalam bulan yang sama. “Untuk membangun momentum,” ujarnya.

Piala Dunia 2010 ditayangkan lewat 2 stasiun televisi dan pertandingannya ditayangkan pukul 8 malam, waktu paling tepat untuk menonton. Hellen menjelaskan, dari 140 pertandingan, kedua stasiun televisi mendapatkan rating 3,3%. Menurutnya, tingkat kepemirsaan naik 4 kali lipat dibandingkan waktu normal.

Sementara, tahun 2014, penayangan 207 pertandingan dan siaran ulang lewat 2 stasiun televisi menghasilkan rating yang lebih rendah, yakni 1,6%. Namun, tingkat tontonannya melonjak hingga 10 kali lipat. “Alasannya karena jam tayangnya dini hari, pukul 2,” tutur Hellen.

Pada 2010, perusahaan berbelanja iklan mencapai Rp 695 miliar dengan 10.541 spot. Namun, menurun tahun 2014 dengan alasan jam tayang. Capaiannya hanya sebesar Rp 316,9 miliar dengan 4.279 spot.

Tahun ini, Piala Dunia akan berlangsung di Rusia dengan perbedaan waktu 4 jam dengan Indonesia. Sehingga, polanya bakal sama dengan tahun 2010. “Broadcast time dan seasonal moment mempengaruhi kepemirsaan,” jelas Hellen.

Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...