Jokowi Ancam Copot Kapolda dan Pangdam yang Biarkan Kebakaran Hutan

Ameidyo Daud Nasution
6 Februari 2018, 14:41
Kebakaran Hutan
Ulet Ifansasti / Greenpeace
Pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar lahan gambut di area perkebunan kelapa sawit milik PT Rokan Adirayadi desa Sontang, Rokan Hulu, Riau, Sumatera.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan keras kepada jajaran Polri dan TNI, apabila masih membiarkan kebakaran hutan terjadi. Sanksi yang diberikan adalah pencopotan jabatan pimpinan institusi ini di daerah, yakni Panglima Kodam (Pangdam) atau Kapolda terkait.

Hal tersebut dikatakan Jokowi saat membuka rapat koordinasi nasional kebakaran hutan hari ini. Jokowi menilai ancaman pencopotan jabatan ini akan bisa efektif dalam menekan para satuan tugas yang ada di lapangan demi mencegah kebakaran hutan terulang.

"Ada kebakaran sebelah mana, saya telepon Panglima TNI dan Kapolri minta Kapolda dan Pangdam diganti," kata Jokowi saat membuka rapat tersebut di Istana Negara, Selasa (6/2). (Baca: Sejak Tahun 2015, Titik Kebakaran Hutan Berkurang 89%)

Berdasarkan data yang diterima Jokowi, dalam dua tahun terakhir memang ada penurunan titik api di Indonesia. Angkanya dari 21.929 pada 2015 menjadi 3.915 pada 2016 dan hanya 2.567 titik pada tahun lalu. Menurutnya, penurunan titik api ini berbanding lurus dengan sambutan yang diterimanya saat bertemu pemimpin negara tetangga.

Dia menjelaskan sebelumnya, para pemimpin negara-negara tetangga banyak yang mengeluhkan soal asap kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia sampai ke negara-negara tersebut. Namun, sekarang keluhan-keluhan ini sudah berkurang. "Begitu ada asap, muka kita mau ditaruh di mana," ujar Jokowi.

Presiden juga mengingatkan pekerjaan mencegah kebakaran hutan ini memerlukan kecerdasan lapangan. Apalagi karakteristik tiap daerah di Indonesia berbeda-beda. Sehingga metode penanganan kebakaran juga tidak sama di masing-masing daerah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...