Pemerintah Tawarkan Sukuk Ritel dengan Imbal Hasil 5,9%

Image title
23 Februari 2018, 15:00
saham_obligasi
KATADATA
saham_obligasi

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi membuka masa penawaran sukuk negara ritel seri SR-010 mulai hari ini sampai 16 Maret mendatang. Imbalan dari surat utang berbasis syariah ini dipatok sebesar 5,9 persen.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan bahwa realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia mencapai 2,48 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Tahun ini kami targetkan di APBN 2018 defisitnya 2,19 persen dari PDB. Bagaimana membiayai? Salah satunya dengan penerbitan surat utang negara," ujar Lucky di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/2). (Baca: Tarik Investor Lokal, Kemenkeu Perbanyak Obligasi Retail di 2018)

Sukuk Negara Ritel seri ini rencananya akan diterbitkan pada 21 Maret mendatang dengan tenor 3 tahun hingga 10 Maret 2021. Sukri ini juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah satu periode imbalan atau setelah tanggal 10 April.

Kementerian Keuangan mematok pemesanan Sukri ini minimal sebesar Rp 5 juta, sedangkan maksimalnya sebesar Rp 5 miliar. Imbal hasil yang didapat sebesar 5,9 persen per tahun, yang dibayarkan per tanggal 10 setiap bulannya, dengan jumlah tetap.

Lucky mengatakan pemerintah tidak memasang target dana yang ingin dicapai dalam penerbitan sukuk seri SR-010 ini. Jumlahnya didasarkan pada berapa besar permintaan (demand) dalam masa penawaran ini. "Tapi tadi acuan saja, referensi ORI (Obligasi Ritel Indonesia) tahun lalu, terakhir September kurang lebih Rp 9 triliunan kurang lebih," ujar Lucky.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...