Survei Cawapres, AHY, Bersaing dengan Gatot Nurmantyo dan Cak Imin
Berdasarkan gasil survei, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gatot Nurmantyo dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dianggap sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi dalam masing-masing kategori. AHY dianggap mewakili tokoh muda, sementara Gatot dan Cak Imin mewakili kategori tokoh dari kalangan militer dan Islam.
Hal ini terungkap dalam hasil survei yang dilakukan Alvara Research Center yang dirilis pada Jumat (23/2). Survei diadakan pada 17 Januari - 7 Februari 2018 dengan melibatkan 2.203 responden di seluruh Indonesia. Pemilihan responden dilakukan secara acak (multistage random sampling) dengan margin of error (tingkat kesalahan) sebesar 2% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Dalam survei AHY disandingkan dengan beberapa tokoh yang dianggap mewakili kalangan muda. Hasilnya, sebanyak 25,7% responden memilih Agus dari kalangan muda dibandingkan Ridwan Kamil (15%), Anies Baswedan (15%), Muhaimin Iskandar (14,2%) dan Basuki Tjahaja Purnama (9,7%).
"Tokoh muda yang dianggap paling layak menjadi cawapres adalah AHY," kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali di Oria Hotel, Jakarta. (Baca juga: Simulasi Survei, Jokowi-AHY Berpeluang Kalahkan Prabowo-Anies di 2019)
Hasil survei juga menunjukkan AHY memiliki elektabilitas paling tinggi dalam kategori cawapres potensial. Sebanyak 17,2% responden memilih AHY maju dalam Pemilu 2019. Posisinya disusul oleh Gatot Nurmantyo (15,2%), Jusuf Kalla (13,1%), Anies Baswedan (9,3%), dan Muhaimin Iskandar (8,9%).
Sementara, Muhaimin dinilai menjadi simbol cawapres dari kalangan Islam. Elektabilitas Muhaimin menempati posisi pertama, baik dari tokoh santri maupun Nadhlatul Ulama (NU) yang dianggap paling layak menjadi cawapres.
Dalam urutan tokoh santri yang layak menjadi cawapres, Muhaimin menempati posisi pertama dengan perolehan elektabilitas sebesar 17,1%. Posisinya disusul oleh Mahfud MD (26,3%) dan Khofifah Indar Parawansa (23,2%).
Dalam urutan tokoh NU yang layak menjadi cawapres, Muhaimin menempati posisi pertama dengan perolehan elektabilitas sebesar 25,7%. Posisinya disusul oleh Mahfud MD (12,1%) dan Khofifah Indar Parawansa (10%).
"Kalau populisme berbasis agama yang naik maka pilihan menjadi cawapres akan diperebutkan kandidat Islam," kata Hasanuddin.
(Baca juga: Survei SMRC: Makin Banyak Responden Ingin Duet Jokowi-Prabowo)
Adapun, Gatot dianggap sebagai representasi dari kalangan militer yang berpotensi menjadi cawapres. Menurut Hasanuddin, 93,2% responden menyetujui kombinasi capres-cawapres dari latar belakang sipil-militer.
"Kombinasi yang paling banyak disetujui olah publik adalah sipil-militer (93,2%), kemudian nasionalis-Islam (89,9%), dan usia tua-muda (84,7%)," kata dia.
Karenanya, 69,1% responden menyetujui jika Joko Widodo (Jokowi) berpasangan dengan Gatot pada Pemilu 2019. 59,6% responden menyetujui jika Jokowi berpasangan dengan Muhaimin. Sementara, 55,5% responden setuju jika Jokowi berpasangan dengan Agus.
"Artinya ada tiga kandidat potensial untuk menjadi cawapres Jokowi. Hasil simulasi pasangan menunjukan bahwa lawan potensial Widodo adalah Prabowo Subianto dengan cawapresnya Anies Baswedan," kata dia.