Beban Usaha Naik, Laba Garuda Maintenance Facility Turun 13%
PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk membukukan laba bersih tahun lalu sebesar US$ 50,94 juta. Meski masih membukukan laba, capaian ini ternyata lebih rendah 13,3 persen dari US$ 57,74 juta dari tahun sebelumnya.
"Di 2016 ada item khusus yang dibukukan di labanya GMF itu yang berasal dari employe benefit obligation. Itu besarnya yang di GMF sekitar US$ 20-an juta," ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala Mansury di Gedung Garuda Indonesia Kebon Sirih, Jakarta, Senin (26/2).
(Baca: Ikut Singapore Airshow 2018, Garuda Targetkan Dapat Rp 32,5 Triliun)
Beban usaha perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang ini meningkat 23,8 persen menjadi US$ 373,05 juta. Paling besar berasal dari beban pegawai yang naik sebesar 45,4 persen menjadi US$ 119,28 juta. Disusul oleh subkontrak sebesar US$ 95,44 juta atau naik 29,6 persen dari komponen beban yang sama di 2016.
Dalam laporan keuangannya, tercatat anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. ini berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 439,28 juta. Meningkat 13 persen dari capaian tahun sebelumnya sebesar US$ 388,66 juta.
Selain pendapatan, jumlah aset GMF Aero Asia tahun lalu juga naik 21,8 persen menjadi US$ 539,15 juta. Sedangkan jumlah ekuitas naik cukup tinggi, hingga mencapai 77,2 persen menjadi US$ 305,78 juta.
(Baca: Dengan Efisiensi, Garuda Mulai Bidik Laba Rp 116 Miliar Tahun Ini)