Menhub Belum Pastikan Kelanjutan Pembangunan Bandara Bali Utara
Pemerintah belum memastikan rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pemerintah masih harus mempertimbangkan faktor ekologi serta lingkungan dalam rencana pembangunan bandara kedua di Pulau Dewata itu.
Budi menyebut, ada rekomendasi dari Bank Dunia serta PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) agar pemerintah fokus mengembangkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. "Beberapa pihak menyarankan agar kami fokus di wilayah Selatan saja," kata Budi di Gerbang Tol Bekasi Barat I, Senin (5/3).
Menurutnya, dalam merencanakan pembangunan, pemerintah tidak hanya mempertimbangkan dampak ekonomi, melainkan juga sosial dan ekologinya. Ia tak ingin ada kerusakan lingkungan yang meluas akibat persebaran pembangunan.
Apalagi, menurutnya kepadatan lalu lintas udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih bisa diatasi dengan penambahan runway. “Jadi kalau ada 2 runway, bisa,” ujarnya.
(Baca juga: Mendapat Restu Presiden, Proyek Bandara Bali Utara Siap Dilanjutkan)
Bagaimanapun, Budi mengatakan, kajian Kementerian Perhubungan mengenai Bandara Bali Utara baru akan diketahui hasilnya dalam dua atau tiga bulan mendatang. Oleh sebab itu dirinya enggan memastikan bahwa batalnya rencana pembangun bandara telah final. "Jadi kami masih kaji lagi," katanya.
Sebelumnya, PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji Sakti selaku pengembang proyek Bandara Bali Utara mengklaim rencana tersebut telah mendapat lampu hijau Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Direktur PT BIBU Panji Sakti, Made Mangku pun berharap restu Presiden Jokowi dapat menyelesaikan hambatan dalam pembangunan bandara terutama dalam menentukan lokasinya. "Kami berterima kasih ke Pak Presiden (yang) melalui Sekretariat Negara mengeluarkan surat yang diharapkan,” kata Made akhir bulan lalu.
(Baca juga: Jokowi Perintahkan Pengelolaan Lima Bandara Dilepas ke Swasta)
Rencananya, bandara dengan biaya US$ 2 miliar, sekitar Rp 27 triliun, ini akan memiliki daya tampung 32 juta orang serta runway yang panjangnya 4.100 meter. Dalam mengerjakan proyek, PT BIBU Panca Sakti berpartner dengan Airports Kinesis Consulting. Perusahaan asal Kanada ini akan mencarikan pendanaan dalam memenuhi kebutuhan investasi.