PNPB Sektor Energi Tahun Ini Berpotensi Naik Akibat Harga Minyak

Anggita Rezki Amelia
5 Maret 2018, 11:19
Kementerian ESDM
Arief Kamaludin (Katadata)

Penerimaan Negara Bukan Pajak/PNBP sektor Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM tahun ini berpotensi meningkat. Penyebabnya adalah kenaikan harga beberap komoditas, seperti minyak bumi.

Menurut data Kementerian ESDM, sejak Juni 2017 harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) terus meningkat hingga Januari 2018. Juni 2017, ICP hanya US$ 43,7% dan mencapai titik tertinggi di Januari 2018 sebesar US$ 65,6 per barel.

Namun per Februari 2018, ICP turun dari periode Januari ke level US$ 61,61 per barel. Meski begitu, angka itu masih lebih tinggi dibandingkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/APBN 2018, ICP dipatok US$ 48 per barel.

Berdasarkan kalkulasi awal saat penyusunan APBN 2018 lalu, setiap kenaikan rata-rata US$ 1 per barel ICP, PNBP migas berpotensi meningkat sekitar Rp. 3,1 triliun (ceteris paribus). Jadi itu bisa terjadi apabila asumsi yang berpengaruhnya lainnya dianggap tetap.

Atas dasar itu, PNBP migas tahun ini berpotensi naik dibandingkan rencana dalam APBN 2018. “Pemerintah akan terus monitor dan mengantisipasi perkembangan tersebut,” dikutip dari situs Kementerian ESDM, Senin (5/3).

Adapun total penerimaan sektor ESDM termasuk pajak migas pada tahun 2018 direncanakan mencapai Rp. 158,4 triliun. Penerimaan sektor ESDM tersebut belum termasuk penerimaan dari perpajakan minerba, dan penerimaan sewa dan jasa lainnya. Adapun PPh migas sebesar Rp. 38,1 triliun.

Dari Rp 158,4 triliun itu, sekitar Rp. 120,3 triliun merupakan PNBP. Angka itu sama dengan 44% PNBP nasional tahun ini.

(Baca: Penerimaan Negara Sektor ESDM 2017 Tertinggi Selama Dua Tahun Terakhir)

Jika dirinci, PNBP itu terdiri dari sektor migas sebesar Rp. 86,5 triliun. Kemudian PNBP mineral dan batubara minerba Rp. 32,1 triliun, panas bumi sebesar Rp. 0,7 triliun dan penerimaan lainnya sekitar Rp. 1 triliun.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...