Valuasi Menarik, IHSG Berpotensi Tembus 6.800 Poin
UBS Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menembus level 6.800 poin pada akhir 2018, naik 6,99% dibandingkan posisi akhir 2017 di level 6.355,65 poin. Fundamental ekonomi yang kuat dan valuasi yang menarik dibandingkan bursa-bursa lainnya di ASEAN membuat pasar modal Indonesia masih menjadi pilihan investor asing.
Country Head of UBS Indonesia Joshua Tanja, mengatakan prospek pasar modal Indonesia akan ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang diestimasi mencapai 5,6%. Proyeksi UBS ini lebih tinggi dibandingkan konsensus para analis sebesar 5,3% dan asumsi pertumbuhan ekonomi versi pemerintah sebesar 5,4%.
"Pertumbuhan ekonomi akan lebih baik karena didorong oleh investasi di sektor yang terkait infrastruktur dan komoditas, didukung oleh siklus kredit, dan belanja pemerintah yang lebih pro-konsumsi," ujar Joshua. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, alokasi subsidi mencapai Rp 290 triliun, naik 6% dibandingkan 2017.
UBS menyebutkan selama 2017 pasar obligasi pemerintah menerima aliran dana asing sebesar US$ 11 miliar seiring dengan kenaikan peringkat utang, inflasi yang rendah, dan tingginya minat investor untuk masuk ke pasar negara-negara berkembang. Namun, di pasar saham terjadi investor asing justru menarik dananya sebesar US$ 3 miliar.
"Pada awal 2018, investor asing masih mencatat penjualan bersih di saham tetapi di pasar obligasi mereka terus masuk," kata Joshua. Sejak awal tahun ini hingga 5 Maret 2018, nilai penjualan bersih investor asing di saham mencapai Rp 10,89 triliun.
(Baca: Bursa Butuh Sokongan Asing agar IHSG 2018 Tumbuh Dobel Digit)
Jika dibandingkan dengan bursa-bursa negara ASEAN, BEI mencatat pertumbuhan imbal hasil (return) tertinggi yakni 23,58% dalam setahun terakhir. Sementara itu, Bursa Malaysia hanya memberikan imbal hasil 9,9%, Bursa Filipina 10,36%, Bursa Singapura 13,68%, dan Bursa Thailand 20,37%. Valuasi IHSG berdasarkan price earning ratio diperkirakan mencapai 17,5 kali-19 kali dari estimasi pendapatan pada 2019.