Kesulitan Bahan Baku Garam, 5 Perusahaan Makanan Berhenti Beroperasi

Michael Reily
9 Maret 2018, 07:02
Produk Makanan dan Minuman
Katadata | Donang Wahyu
Permintaan produk makanan dan minuman meningkat menjelang periode Ramadhan dan Lebaran

Keterbatasan pasokan garam industri masih menjadi polemik bagi pelaku industri. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyatakan kesulitan bahan baku garam industri akan menyebabkan lima perusahaan berhenti beroperasi.

Ketua Gapmmi Adhi Lukman menuturkan, kelima perusahaan yang bakal berhenti beroperasi karena tak memiliki pasokan bahan baku garam itu kebanyakan berasal dari perusahaan makanan, seperti untuk produk mi instan, biskuit, dan makanan ringan.

Advertisement

“Industri terancam berhenti produksi sementara selama menunggu impor garam,” kata Adhi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/3).

Adhi mengungkapkan, saat ini kebutuhan industri makanan dan minuman untuk garam industri mencapai 535 ribu ton. Sehingga, kepastian bahan baku mesti tersedia agar tidak menghambat produktivitas pelaku industri.

Telebih menjelang periode Ramdhan dan Lebaran, di mana kebutuhan makanan dan minuman secara musiman akan meningkat.“Produksi jangan sampai terhenti,” tutur Adhi.

Rekomendasi impor garam yang sebelumnya diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement