RUPTL 2018-2027 Disetujui, Jonan Pangkas Jumlah Pembangkit Listrik

Anggita Rezki Amelia
13 Maret 2018, 20:56
Pembangkit Listrik Muara Tawar, Bekasi
Arief Kamaludin|KATADATA

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM Ignasius Jonan telah menyetujui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik/RUPTL periode tahun 2018 hingga 2027. RUPTL ini menjadi acuan PT Perusahaan Listrik Negara/PLN dalam menyusun program kelistrikan dalam 10 tahun ke depan.

Dalam RUPTL itu, Jonan memangkas jumlah pembangkit listrik menjadi 56 Giga Watt (GW). Tahun lalu, targetnya bisa mencapai 78 GW.

Salah satu alasan pemangkasan target pembangunan pembangkit itu adalah turunnya kebutuhan listrik akibat pertumbuhan ekonomi yang rendah. Sepuluh tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi diprediksi hanya 6,1%.  Sedangkan tahun lalu, meramal bisa mencapai 6,2%. Kalau melonjak ya kita ubah," kata Jonan dalam  konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/3).

Alhasil dalam RUPTL 2018-2027, pertumbuhan kebutuhan listrik ditargetkan sebesar 6,86 %. Angka ini lebih rendah daripada RUPTL 2017 -2026 yang mencapai 8,3%.

Ada beberapa jenis pembangkit yang akan dipangkas dalam RUPTL tersebut. Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap/PLTU, dipangkas 5.000 mega watt(MW). Kemudian pembangkit tenaga gas berkurang 10 ribu MW. Sedangkan tenaga air berkurang sekitar 1.000 MW. 

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...