Jumlah Investor Bitcoin Hampir Menyamai Bursa Efek Indonesia
Bitcoin Indonesia atau Bitcoin.co.id telah berganti nama menjajdi Indodax, atau Indonesia Digital Asset Exchange. Platform yang diklaim sebagai digital asset exchange terbesar di Asia Tenggara ini telah memiliki lebih dari 1,1 juta Anggota di Indonesia.
Angka itu hampir menyamai jumlah investor di Bursa Efek Indonesia ( BEI) yang saat ini mencapai 1,18 juta investor. Dengan rata-rata pertumbuhan anggota baru mencapai 3.000 per hari, CEO INDODAX Oscar Darmawan optimistis jumlah investornya akan menyusul Bursa Efek Indonesia dalam waktu dekat.
“Kini peranan digital asset di Indonesia sebagai salah satu media spekulasi pun semakin berkembang khususnya dengan makin berkembangnya teknologi blockchain,” ujarnya, Rabu (14/3) kemarin.
Ia menyebutkan rata-rata volume transaksi yang terjadi telah melampaui Rp 100 miliar setiap harinya. Berbagai pilihan digital asset yang dapat dibeli dan dijual seperti Bitcoin, Bitcoin Cash, Bitcoin Gold, Ethereum, Ripple, Dogecoin, Litecoin, Bitshares, NXT dan NEM, serta DASH.
(Baca juga: Pendiri Uber Terbitkan Mata Uang Digital)
Indodax memungkinkan pengguna untuk membeli maupun menjual digital asset setiap saat, 24 jam dalam sehari, tujuh hari seminggu, bahkan pada hari libur. “Kami akan terus melengkapi produk yang kami tawarkan agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna,” kata Oscar.
Sementara untuk menjamin keamanan, Indodax mewajibkan setiap orang yang ingin membeli atau menjual digital asset untuk mendaftarkan diri dengan identitas resmi. Hal ini diperlukan untuk menghindari munculnya tindak criminal dari transaksi tersebut.
Selain itu, Indodax didukung dengan teknologi blockchain yang membuat semua digital asset dan perpindahannya dapat dilacak dengan lebih mudah. Hal tersebut dikarenakan semua transaksi yang terjadi tercatat secara elektronik di dalamnya.
(Baca juga: Jokowi Sebut Mata Uang Digital Sedang Diperebutkan Banyak Orang)