Era Digital, Industri Asuransi Masih Butuh Banyak Tenaga Pemasaran

Image title
17 Maret 2018, 11:00
AAJI
www.aaji.or.id

Memasuki era digitalisasi, banyak pekerjaan manusia yang hilang dan berkurang. Namun, industri asuransi jiwa menyatakan pada era internet saat ini, masih membutuhkan banyak tenaga manusia untuk memasarkan produknya kepada masyarakat.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyadari internet dapat menggantikan peran manusia dalam hal pemasaran. Namun, dia memprediksi dalam 5-10 tahun ke depan industri asuransi masih akan merekrut banyak tenaga pemasaran.

"Untuk menjual produk asuransi ini, perlu ada yang disebut emosional. Nah, kalau kita bicara emosional, itu tidak bisa lagi berhubungan dengan digital," ujar Hendrisman saat ditemui di Rumah AAJI, Jakarta pada Jumat (16/3).

(Baca: Tujuh Bidang Pekerjaan Akan Tetap Eksis di Era Digital)

Dirinya menilai bahwa calon nasabah asuransi jiwa perlu dibangkitkan emosionalnya oleh agen asuransi secara personal. Menurutnya cukup sulit menjual dan meyakinkan nasabah tanpa pendekatan emosional. Makanya peran agen asuransi masih sangat dibutuhkan.

Hingga saat ini AAJI mencatat adanya peningkatan jumlah tenaga pemasaran asuransi jiwa berlisensi. Hingga akhir tahun lalu, jumlah tenaga pemasaran meningkat sebesar 7,6 persen dari 543 ribu orang di periode yang sama menjadi 584 ribu orang.

"Dari total tersebut, 90,5 persennya berasal dari saluran keagenan," ujar Kepala Departemen Hubungan Internasional AAJI Nelly Husnayati. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...