Arcandra Bantah Hitungan Wood Mackenzie Soal Surplus LNG Tahun Ini

Anggita Rezki Amelia
21 Maret 2018, 11:35
Arcandra ESDM
Arief Kamaludin (Katadata)

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar membantah perhitungan Wood Mackenzie mengenai surplus pasokan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) tahun ini. Sebelumnya lembaga internasional itu memprediksi tahun ini ada kelebihan pasokan LNG sebesar 3,2 Juta Metrik Ton (MT).

Menurut Arcandra, angka 3,2 juta MT ton itu terlalu besar. Jika dikonversi, angka itu bisa setara dengan 70 kargo gas. Angka itu juga setara dengan setengah dari produksi Blok Masela jika sudah beroperasi atau setara 1 train Proyek Tangguh.

Sementara menurut Arcandra, kargo yang tidak terserap tahun ini hanya 20. “Mungkin enggak 70 kargo? itu tidak mungkin. Kami akan keluarkan neraca gas. Itu tidak benar. Menurut Kementerian ESDM angka itu kebesaran," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (21/3).

Selain itu, Arcandra membantah produksi LNG dari Kilang Bontang yang disampaikan Wood Mackenzie. Konsultan internasional itu menyebut  produksi LNG dari Kilang Bontang bisa mencapai 9 Juta MT tahun ini.

Padahal, menurut perhitungan Arcandra, tahun ini produksi LNG Bontang di bawah 9 juta MT. Ini karena sekitar lima kontrak LNG dari Bontang habis pada tahun lalu dan tidak diperpanjang, sehingga produksi Bontang tahun ini juga tidak besar. "Bontang sekarang empat train, tidak produksi penuh," kata dia.

Penyebab lainnya produksi LNG Bontang tidak setinggi itu adalah produksi Blok Mahakam yang turun dibandingkan tahun lalu. Blok Mahakam merupakan salah satu blok yang berkontribusi besar memasok gas ke Kilang Bontang. 

Menurut Arcandra juga, semua kargo yang diproduksi dari Kilang Tangguh dan Donggi Senoro sudah terkontrak semua tahun ini. Produksi LNG dari Tangguh sebesar 7 juta MT. Sementara LNG dari Donggi Senoro juga sudah terkontrak ke pembelinya dengan diubah menjadi gas pipa.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...