Sebut Puan dan Pramono, Setnov Minta KPK Telusuri Pelaku e-KTP Lain

Dimas Jarot Bayu
22 Maret 2018, 17:07
Setya Novanto Sidang Tipikor
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Setya Novanto memberikan kejutan dengan memaparkan dugaan Puan dan Pramono Anung menerima aliran uang e-KTP.

Mantan Ketua DPR Setya Novanto meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti dan membongkar pelaku-pelaku lain dalam kasus korupsi proyek Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). Setnov menyebut, nama para pelaku lain itu sudah ia cantumkan dalam permohonan justice collaborator (JC) yang dilayangkan kepada KPK.

"Saya mohon kepada Jaksa Penuntut Umum supaya menindaklanjuti dan membongkar pelaku-pelaku lain yang namanya sudah saya beberkan dalam permohonan JC saya yang ikut berperan dalam perkara ektp ini dan telah merugikan keuangan negara," kata Novanto dalam persidangan e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (22/3).

Novanto pun meminta kepada keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi Cahya yang kini menjadi tersangka kasus e-KTP untuk terbuka dan membantu KPK menyelesaikan kasus ini. Permintaannya itu juga dilayangkan kepada pengusaha Made Oka Masagung yang jadi tersangka.

"Supaya membantu KPK dan bersifat kooperatif sehingga semua terbuka tanpa ada yang ditutupi," kata Novanto. 

(Baca juga: Anggap Setnov Tak Jujur, Hakim Ancam Tak Kabulkan Permohonan JC)

Novanto pun meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan juga DPR akibat kasus korupsi yang merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun. Dia menyatakan menyesal karena terlibat dalam kasus tersebut.

Hanya saja, penyesalan Novanto karena dirinya merasa tidak sadar bahwa kedekatannya dengan beberapa pengusaha telah dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan. Padahal, Novanto berdalih awalnya dia hanya memposisikan dirinya sebagai pihak yang mendukung dan menengahi ketika ada pertikaian.

"Itu semua kesalahan saya karena saya lengah, padahal tujuan saya selaku ketua fraksi hanya ingin mendukung program prioritas pemerintah supaya sukses, tetapi akhirnya saya terseret jauh kemudian setelah adanya persoalan ini," kata Setnov.

Selain itu, Novanto juga meminta kepada KPK untuk mempertimbangkan permohonan JC yang dia layangkan. Dia juga meminta JPU KPK untuk memberikan tuntutan yang adil dan seringan-ringannya.

"Saya terima kasih kepada istri saya, Deisti Astriani yang telah setiap hari dalam sidang bersama-sama saya dan tentu saya terima kasih kepada saudara-saudara yang telah mendampingi saya selama ini. Untuk itu saya sungguh menyesal," kata Novanto lirih.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...