Tommy Soeharto Gaet Petinggi Golkar Jadi Sekjen Partai Berkarya
Partai Berkarya merupakan partai baru yang akan menjadi salah satu peserta pemilihan umum 2019. Untuk menghadapi pemilihan umum, pendiri Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, merekrut beberapa orang dekatnya untuk menjadi pengurus partai. Mereka di antaranya mantan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dan pengacara Elza Syarief.
Priyo yang selama ini menjadi pengurus Partai Golkar mendapat tawaran sebagai Sekretaris Jenderal Partai Berkarya. "Dapat kami informasikan calon sekjen kami yang baru itu Pak Priyo Budi Santoso," kata Sekretaris Jenderal Berkarya saat ini, Badaruddin Andi Pinucang di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (21/3).
Badaruddin mengatakan, masuknya Priyo ke dalam struktur Partai Berkarya bukan hal mengejutkan. Sebab, Badaruddin menyebut Priyo dan Tommy selama ini memiliki kedekatan selama keduanya berada di Partai Golkar.
"Beliau sebelum partai ini terbentuk juga kerap menjalin komunikasi politik, sesama keluarga besar Golkar yang dibesarkan Soeharto," kata Badaruddin.
(Baca juga: Menakar Mimpi Besar Tommy Soeharto Jadi Capres di Pemilu 2019)
Badaruddin menjelaskan ajakan agar Priyo masuk ke dalam struktur pengurus Partai Berkarya sebagai persiapan menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Priyo, lanjut Badaruddin, memiliki basis dukungan di Jawa Timur dan diharapkan mampu mendongkrak elektabilitas Berkarya di sana.
"Pak Priyo untuk mengangkat elektabilitas Berkarya dari 0,3% menjadi minimal 7% di Jawa Timur pada 2019," kata Badaruddin.
Selain Priyo, Berkarya bakal menaruh Elza Syarief dalam struktur kepengurusan barunya. Elza merupakan pengacara langganan Tommy sekaligus mantan politisi Hanura. "Ada Elza Syarief dari Hanura dan beberapa tokoh," kata dia.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar Sarmuji menyatakan hingga kini Golkar belum menerima surat pengunduran diri dari Priyo. Sarmuji mengatakan, perpindahan Priyo dari Golkar ke Berkarya tak lantas membuat partai berlambang beringin itu goyah. Golkar akan berusaha merawat kader yang ada saat ini agar bisa loyal.
"Kami punya pengalaman, tentu kami berusaha sebaik mungkin merawat kader. Tapi seandainya ada kader yang berpindah partai karena melihat peluang lebih besar, kami enggak bisa tahan," kata Sarmuji.
(Baca juga: Terpopuler Versi Google Trend, Partai Garuda Dikaitkan dengan Cendana)
Selain Priyo dan Elza, Tommy juga mengajak beberapa tokoh lain bergabung dengan Partai Berkarya. Tommy mengajak beberapa mantan petinggi intelijen dan militer di antaranya mantan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono yang menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan, dan mantan Menko Polhukam Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Ketua Dewan Pertimbangan.
Selain itu, Tommy merekrut Pollycarpus Budihari Priyanto, mantan narapidana dalam kasus pembununuhan aktivis HAM Munir Said Thalib. Pollycarpus merupakan mantan pilot maskapai Garuda Indonesia yang divonis 14 tahun penjara setelah dinyatakan terbukti bersalah dalam kasus meninggalnya Munir pada 7 September 2004. Polly bebas bersyarat pada November 2014 setelah menjalani masa tahanan selama delapan tahun.